7. Student Body President

914 151 357
                                    

🎶 Forever 🎶
▶️ Quinzel's covered by mud, watching students laughing at her.

—————————————————————
COMMENT for fast update!

♥️🖤♥️

Butuh beberapa saat sampai takjub itu lenyap digantikan iri.

"Ah, ini makanya lo nunduk? Lo pake softlens warna?" kata Nada meski dia agak ragu melihat softlens Quinzel yang tampak berbeda dari softlens pada umumnya. Milik Quinzel sangat memukau hingga terlihat seperti mata boneka anime.

"Berani banget gegayaan, ya? Masih anak baru, lho," kata Jenna sinis.

"Ini bukan softlens, Kak," jawab Quinzel cepat.

Carol tergelak. "Lo mau bilang itu mata asli? Lo pikir kita-kita bisa dibegoin?"

"Emang... asli," kata Quinzel bingung.

Tawa Carol lenyap. Dia tatap Quinzel geram seolah Quinzel sedang mempermainkannya. "Nggak ada mata manusia yang warnanya ungu!"

Quinzel berusaha menahan kesabarannya saat berkata, "Kak, kalo saya pake softlens, ngapain saya pake kacamata lagi?"

Ketiga orang itu terdiam. Mereka saling lirik, tampaknya baru menyadari kebodohan mereka yang Quinzel sudah sadari duluan.

Quinzel jadi bertanya-tanya. Sebenarnya... siapa yang baru bersekolah?

"Ya, biar nggak keliatan aja lo ngelanggar aturan untuk peserta Student Orientation," cetus Jenna.

"Saya aja nggak tau ada aturan nggak boleh pake softlens untuk peserta Student Orientation," sahut Quinzel.

Jenna mendelik. "Semua PALMembers udah tau aturan itu dari masih Primary!"

PALMembers. Sebutan untuk siswa Palm Hills Kingdom. Kartu keanggotaan siswa baru didapatkan setelah para pelajar resmi dinyatakan sebagai siswa Palm Hills Kingdom yang ditandai dengan usainya mereka menjalani kegiatan Student Orientation.

"Tapi, saya nggak sekolah di sini sebelumnya," jelas Quinzel. "Saya... baru masuk hari ini."

Ketiga perempuan di depan Quinzel seketika saling lirik. Sesaat kemudian, mata mereka berbinar seolah baru saja menemukan hidden gem. Ah, santapan baru.

Carol melepaskan Quinzel. Lebih lembut kali ini hingga Quinzel bisa kembali menunduk.

Suara Jenna berubah manis saat berkata, "Lo mau orientasi, kan? Ayo, kita anterin ke tempat ngumpulnya!"

"Ng, nggak apa-apa, kok, Kak. Saya bisa cari sendiri. Nggak mau ngerepotin juga," tolak Quinzel sopan.

"Nggak ngerepotin, tau! Itu emang udah kewajiban kita sebagai PALMembers buat bantuin anak-anak baru. Malah harusnya ngasih tour," kata Nada cepat.

"Kebetulan kita juga mau ke sana. Kita anggota Student Council yang ikutan jadi panitia buat orientasi anak-anak tenth grade," kata Jenna.

Sedikit saja, Quinzel mengangkat wajah, melirik ketiga perempuan cantik di depannya dengan berbagai pernak-pernik menghiasi penampilan mereka. Sangat berbeda dengan Quinzel seolah Quinzel datang dari planet lain. Namun, karena Quinzel yang pendatang, agaknya aneh jika Quinzel yang mencurigai mereka.

Maka, Quinzel pun mengangguk dan berjalan bersama mereka. Ketiga senior itu bicara banyak hal, menjelaskan tentang Student Orientation atau yang biasa mereka singkat dengan SO di Palm Hills Kingdom yang akan berlangsung selama satu bulan penuh.

A Living Hell: Déville's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang