PART 15

15 6 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Atharel : Kana udah sadar, dia nyariin lo.

Sebuah kabar baik yang sangat di tunggu-tunggu. Setelah membaca chat dari sang ketua, Keza bergegas menuju Rumah Sakit. Cowok beralis terbelah itu berlarian dari lobby RS sampai di depan pintu ruang rawat Kana yang berada di lantai 3, khusus VIP.

Ia mengatur nafasnya yang terengah-engah sebelum menarik knop pintu.

Yang pertama ia lihat dari luar kaca pintu adalah Kana yang sedang di suapi oleh Rion. Gadis berambut seleher itu masih mengenakan selang oksigen, wajah pucatnya tak menjadi penghalang kecantikan seorang Kana.

Bagi Keza, Kana Almeria Tigris adalah perempuan cantik yang di lihat dari sisi manapun.

Keza yang sejak tadi menyaksikan pemandangan itu melesat masuk ke dalam  mengejutkan semua orang di dalam sana. Dengan wajah dinginnya menatap tajam Rion yang memeluk Kana di atas brankar.

"Za." sambut Dokter Liam.

Rion yang peka langsung menaruh nampan bubur tadi lalu membantu membaringkan tubuh Kana yang masih lemas, berdiri lalu mendekat pada Keza.

"Dia punya lo sekarang," bisiknya sebelum keluar pintu kamar rawat.

Tanpa basa-basi lagi, Keza berlari ke samping brankar Kana mengelus rambut gadis itu. Setidaknya kekhawatirannya sekarang mereda karena gadis kesayangannya sudah kembali, tapi terbesit rasa marah dan kesal ntah pada dirinya sendiri atau pada Kana.

"Kak Liam," panggil Keza seakan menuntut penjelasan.

Dokter Liam mengode pada suster agar segera berlalu dari kamar rawat.

"Wajah dia jadi lebih pucat dari biasanya, berat badannya menurun di tambah lagi dia demam sampe 40 derajat celcius," jelas Dokter Liam.

"Sejauh ini suhunya malah semakin meninggi, awal tadi Kakak cek hanya 38 derajat, tapi sekarang jadi 40 derajat. Kalau masih tinggi, terpaksa kami harus mengambil tindakan."

"Saya akan keluar sekarang dan akan kembali saat infusnya habis,"

"Dok,"

"Iya?"

"Kapan boleh pulang?"

Dokter Liam terkekeh. "Kalau demamnya udah turun baru boleh pulang,"

"Aku mau pulang sekarang." Pinta Kana sukses membuat Keza menatap tajam padanya.

"Aku mau di rawat di rumah aja,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K untuk Kana [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang