250 dulu baru lanjut.
Maaf kalo buat kalian nggak nyaman sama apa yang saya minta, tapi saya juga pengen sesuatu yang bikin saya seneng.
Saya nggak akan berani minta vote lebih dari 200 kalo pembacanya cuman di bawa 100 orang.
Kali ini bener-bener bakalan nunggu sampe 250 vote.
Jangan lupa baca pesan di akhir yaa
Malam harinya Renjun duduk di ruang tv, ia berdiam diri dan tak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba Haechan datang, emm sekarang ia tahu harus berbuat apa.
Haechan melihat Renjun berdiri dan berjalan di sampingnya. Saat dirinya hendak merangkul pundak Renjun, ia terkejut saat istrinya itu meniru apa yang ia lakukan.
"Kamu ngapain, sayang?" Tanya Haechan, ia berhenti di depan meja pantry. Renjun juga berhenti dan menghadap ke arah Haechan, caranya berdiri sama dengan Haechan.
"Kamu ngapain, sayang?" Tanya balik Renjun meniru Haechan.
Haechan tertawa dan semakin tertawa saat Renjun juga ikut tertawa karena menirunya. Saat dirinya mengambil air Renjun juga mengambil air dengan tangan yang mengepal seolah-olah memegang gelas.
"Aku bosan." Ucap Renjun merengek.
"Aku bosan." Balas Haechan dengan menirukan gaya Renjun merengek.
"Ih! Jangan gitu!"
"Ih! Jangan gitu!"
"Haechan! Aku ngambek, mau?"
"Eh jangan dong. Becanda, lagian kamu juga niruin aku tadi." Kata Haechan.
"Ya aku aja, kamu nggak usah."
"Iya-iya."
Sepasang suami istri itu menuju ke ruang tv, keduanya duduk di sofa dan mengambil remote tv. Renjun menonton dengan tenang, ia tiba-tiba menarik bajunya sampai ke dada.
"Chan, baru sebulan kok udah keliatan gedenya?" Ucap Renjun, jari-jari kecilnya bermain di atas perut yang sudah lumayan terlihat itu, ia menekan-nekan pelan dan terkekeh karena perutnya terasa lembut.
"Nggak tau juga, gendut mungkin baby nya."
"Ih! Mana ada gendut. Mungkin lebih dari satu?"
"Nanti kita pastiin pas USG dua Minggu depan." Ucap Haechan, semoga saja benar jika ia akan memiliki anak kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHKAN | Hyuckren (SUDAH TERBIT)
Fanfiction🔞 "Apaan sih lo? Jangan mentang-mentang gua kecil gini ya, dan seenaknya lo ngangkat gua!" "Diem atau gue cium?" "Lo pengen gua pukul tau nggak!" "Tidur." Dan akhirnya Renjun tidur dengan posisi membelakangi Haechan. Karena selimut hanya ada satu...