Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Kini di gedung yang megah di jadikan tempat untuk mengucapkan janji suci di hadapan para tamu undangan sudah sangat ramai.
Semua tamu undangan sudah sangat antusias untuk menyambut sang mempelai. Tak lama kemudian sorakan dan tepuk tangan terdengar kala dua orang yang di tunggu-tunggu datang.
Disisi lain Renjun sangat gugup karena di lihat oleh banyak orang, bisa Haechan rasakan tangan mungil yang menggandeng tangannya itu meremas erat lengannya. Mereka berdua telah sampai di depan sana.
"Pertama-tama selamat untuk Huang Renjun dan juga Lee Haechan, sebentar lagi kalian bakalan menjadi suami istri..." Ucap sang MC.
"...Kita akan masuk di acara pengucapan janji suci."
Pendeta mulai berdiri di tengah kedua mempelai (dengan posisi sedikit ke samping mempelai).
"Ikuti kata-kata saya...." Pendeta membacakan janji suci dan di dengarkan baik-baik oleh Haechan.
"Saya Lee Haechan, mengambil engkau Huang Renjun sebagai istri saya. Saya berjanji untuk saling memiliki dan menjaga satu sama lain, dari sekarang sampai selamanya, pada waktu sakit maupun sehat, pada waktu kekurangan maupun kelimpahan, saling mengasihi dan menghargai hingga maut memisahkan kita." Janji Haechan.
"Sekarang giliran Huang Renjun...."
"Saya Huang Renjun menerima engkau Lee Haechan sebagai suami saya. Saya berjanji untuk saling memiliki dan menjaga satu sama lain, dari sekarang sampai selamanya, pada waktu sakit maupun sehat, pada waktu kekurangan maupun kelimpahan, saling mengasihi dan menghargai hingga maut memisahkan kita."
"SAH."
Prok prok prok prok.
"Selamat kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri, sekarang kita masuk pada acara selanjutnya yaitu tukar cincin."
Haechan mengambil kotak merah berisi dua cincin yang berbeda ukuran. Ia memasangkan ke jari manis Renjun. Begitu juga Renjun ia melakukan hal yang sama.
Setelah itu Haechan mempertemukan kedua bibir mereka. Renjun sangat amat terkejut dengan apa yang Haechan lakukan.
"WUUUHHH!" Pekikan para tamu undangan terdengar, dan itu berhasil membuat Renjun malu bukan main.
"Gua tunggu malam pertamanya." Bisik Haechan, kemudian menyeringai. Renjun merinding mendengar itu.
"Mimpi lo."
"Oke, Para tamu undangan silahkan menikmati hidangan yang sudah disediakan."
Renjun dan Haechan duduk di kursi mereka berdua yang berada di depan. Tak lama kemudian Renjun melihat kakak sepupu nya yang sedang menuju ke arahnya.
"Akhirnya adek kakak udah nggak jomblo, haha." Gurau Shuhua.
"Apaan sih kak, btw kakak bawa pacar nggak?" Tanya Renjun.
"Ada tuh, lagi minum sama temennya."
Renjun memiliki kakak sepupu perempuan yang bernama Huang Shuhua.
"Kakak ke sana dulu ya. Chan nanti malem jangan kasar sama adek gue." Shuhua mengedipkan matanya sebelah.
"Tenang aja, gua bakalan lembut kok." Haechan terkekeh melihat wajah Renjun yang menahan kesal.
"Gue yang bakalan masukin lo!"
"Jangan bilang gitu, sayang. Ngeri soalnya."
"Gue cincang batang lo mau?!"
"Takut!!"
Acara pernikahan itu usai di jam tujuh malam, dan itu benar-benar membuat Renjun lelah dan ingin segera tidur sampai pagi. Kini Renjun sedang mandi karena ia baru saja membuka pakaian pengantin nya tadi, dan benar-benar merasa gerah karena pakaian itu.
Saat Renjun memakai sabun tiba-tiba ia ingat sesuatu dan merasa gugup, semoga saja Pria itu sudah tidur.
Setelah Renjun mandi. Ia segera menuju walk in closet untuk mengganti pakaian, ia akan menggunakan piyama motif Moomin yang di berikan oleh kakak nya.
"Suka banget huhu." Ucap Renjun saat melihat piyama itu.
Renjun pemuja Moomin!!
//Klek
"ANJENG!" Renjun tersentak kaget saat seseorang membuka pintu. Sialan ia lupa mengunci pintu itu.
"Heh sembarangan masuk! Kalo masuk tuh ngetuk pintu dulu." Kesal Renjun, pasalnya ia sudah membuka tali bathrobe nya dan tiba-tiba pria itu masuk tanpa mengetuk pintu.
"Santai aja, kita udah sah. Apa yang perlu di takut-in kalo gua liat badan lo?"
"Gua nggak mau badan gua di liat sama orang kaya lo!"
"Kaya nya lo nggak pernah di hukum ya?"
"Apaan sih?! Awas gua mau ganti baju. Jangan mesum ngeliatin orang lagi ganti, awas!" Tiba-tiba Haechan mendorong tubuh Renjun hingga membentur tembok dan ia mengukung pemuda itu.
"Mulai sekarang lo harus bisa bicara dengan baik sama gua. Gua suami lo." Ucap Haechan dingin.
"Dih, awas!"
"Gua nggak lagi becanda, kalo lo nggak bisa jaga cara bicara lo itu.. gua nggak bakalan segan-segan ngasih hukuman buat lo."
Haechan menarik tengkuk pria mungil itu dan menempelkan bibirnya pada bibir Renjun. Melumat kasar bibir Cherry itu.
"Lepashh."
Haechan melepaskan ciumannya, kemudian mengangkat Renjun ala karung beras kemudian di hempas kan ke ranjang hingga bathrobe pria itu terbuka.
"Jangan macem-macem, Chan!" Renjun menatap Haechan sedikit takut.
"Malam ini malam pertama kita, dan gua nggak mau di tunda."
To Be Continue - 04Juni2022
-Rista
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHKAN | Hyuckren (SUDAH TERBIT)
Fiksi Penggemar🔞 "Apaan sih lo? Jangan mentang-mentang gua kecil gini ya, dan seenaknya lo ngangkat gua!" "Diem atau gue cium?" "Lo pengen gua pukul tau nggak!" "Tidur." Dan akhirnya Renjun tidur dengan posisi membelakangi Haechan. Karena selimut hanya ada satu...