3.

1.1K 98 1
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜


Di sisi lain dari hiruk pikuk euphoria wiswa baru, seorang pemuda tampan menekan tubuh gadis terintimadasi dalam rengkuhannya ...

.

"Hnngggg ...

kau masuk periode heat mu ya ? feromone mu menusuk "

.

"Eeuuuhhhhggg ... Taehuuun ... pleasee ..." Garam mendesah, tubuhnya di gesek perlahan kearah Taehun sementara pemuda menarik sudut bibirnya licik,

.

"Take it ... all you want !!!"

.

Hanya sepersecond ucapan itu keluar dan Garam sudah menyerang Taehun dengan gencar, omega itu mencari nikmat dengan gesekan yang terus dia lakukan, sementara Taehun hanya mempersilahkan, hubungan tanpa timbal balik.

Taehun berpikir dia hanya membantu omega gatal menjelang masa heatnya datang, memberikan feromonenya dan tidak lebih ...

Jika mereka menggesek atau meminta ini dan itu sebatas pertolongan dia bertekad tidak pernah merusaknya,

Meski semua orang bilang dia bajingan, tapi dia masih menjaga diri,

tidak sampai pada tahap meniduri gadis, nama besar adiknya di sekolah ini lumayan memberi efek harus berlaku baik, karena jika tidak dia akan mencoreng nama kembarannya itu, meskipun sangat jengah seringkali di bandingkan dengan si populer tapi dia tetap kakak yang baik,

sampai di malam itu ... Yoona yang begitu liar datang dan menginginkannya

Tentu dia tidak akan salah dengar saat dengan jelas Yoona menggumamkan namanya, bukan nama Taehyung ...

Kesalahannya hanya satu, tidak meminta gadis itu putus lebih dahulu dari Taehyung, sedangkan kesalahan Yoona adalah dia serakah dan ingin kedua duanya.

.

"Kiss me ... Just kiss me" bibir Garam menuntut dengan panas,

.

"No baby, Self service oke !" pada akhirnya Garam pasrah, tak bisa memohon untuk dimanja meski sekedar ciumam di bibirnya, maka dengan terus menggesek kemudian mengerang puas saat jemari kokoh Taehun menghancurkannya,

ya, setidaknya dia adalah Taehun.

Kegilaan menjelang heat itu selesai tepat lima menit sebelum waktu istirahat berakhir,

Taehun melenggang keluar toilet tanpa peduli tubuhnya di penuhi feromone Garam, tidak juga peduli Garam yang masih menggeram pasca pelepasannya, dia hanya berjalan santai kembali ke basecamp pengendali keamanan.

.

.

.

"Whoaaah ... Omega mana yang habis kau gagahi Taehun ...?" Woosik mengibaskan tangan menjauhi Taehun

FeromoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang