Hai!
Annyeong Teume-Deull.
Kim kambek lagii.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment.
Teubaaaaaaaaaa 💎💎💎💙💙💙Al mendudukkan dirinya di lantai rumah sakit.Di sini.Di rumah sakit yang sama.Di tempat yang sama.
Al seperti merasa de Javu saja.Ingatannya teringat akan kejadian satu tahun yang lalu.
Dimana ia harus kehilangan sang Mama tercinta.Di rumah sakit ini dan juga di ruang UGD ini.
Semuanya terasa sama untuk nya.Hanya saja kali ini Bintang yang tengah berjuang di dalam sana.
Rasa takut mulai menghantuinya sekarang.Takut akan kehilangan untuk kedua kalinya.
'Tuhan jangan engkau ambil Bintang.Bagaimana aku jika tanpanya Tuhan.' batin Al.
Air mata nya mengalir dengan sendirinya.Tatapannya kosong menatap pintu ruang UGD yang masih setia tertutup dari satu jam yang lalu.
Asik dengan lamunannya Al merasakan sebuah usapan lembut pada bahu lebar nya itu.
"Piih, Bintang Pii, Bintang,-" ucapnya terbata.
Dengan lembut Papi Hyusa merengkuh tubuh besar Al ke dalam pelukan nya.
Tangis Al pecah seketika.Dadanya sesak.Hatinya sakit.Dunianya seakan runtuh saat ini.
Semua salah nya.Semua karenanya.Jika saja ia lebih peka dan juga lebih ketat menjaga Bintang.
Hal ini tidak akan pernah terjadi.Dan mungkin malam ini mereka sedang berjalan-jalan naik motor keliling ibukota.
Tapi sekarang?
Bintang berjuang dalam hidup dan mati di dalam sana.
Sungguh ini semua salahnya."ALVERO!" panggil seseorang yang suaranya familiar di telinga.
Ia memberanikan diri untuk menoleh ke sumber suara.
Mata serigala nya menangkap Bunda Teano yang berlari menghampiri nya.Masih dengan baju rumah nya.Mata dan hidung yang memerah.Tak lupa jejak air mata yang mulai mengering.
"Dimana anak Bunda? Gimana keadaan Bintang? Dia baik-baik aja kan Al?" tanya Bunda dengan tak sabar.
Al hanya mampu terdiam.Kembali menundukkan kepalanya.Tak berani menatap wajah Bunda yang menyendu.
Bunda menutup wajahnya dengan telapak tangan menahan Isak tangisnya.
Bunda kembali menangis sesenggukan.Tubuhnya merosot ke bawah.Ibu mana yang tidak sedih mendengar anaknya terluka parah akibat penculikan.
Papi Hyusa beralih memeluk Bunda.Mencoba menguatkan hati Bunda yang hancur.
Sementara Al masih memandang kosong ke arah pintu UGD.Pikirannya berkecamuk saat ini.Hatinya gelisah dan cemas.
Hingga 3 jam berlalu tanpa terasa.Lampu UGD sudah padam.Pintu pun perlahan terbuka memperlihatkan beberapa suster dan juga seorang dokter yang bernama Wibisana.
Bunda langsung berlari menghampiri dokter itu.
"Dok bagaimana keadaan Bintang? Dia selamat kan? Putra saya baik-baik saja kan? Jangan membuat saya cemas dok." tanya Bunda.Dokter Wibisana menghembuskan nafasnya berat.Menatap sendu Bunda Teano.
"Putra anda selamat dan berhasil melewati masa kritis nya." ucap beliau.Bunda bisa menghela nafas lega.Begitupun dengan Papi Hyusa juga Al yang masih terduduk di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Bintang [✓]
FanfictionBxB Park Jeongwoo as Alvero Aditama So Junghwan as Bintang Azka Putra Nama lokal. WooHwan Jeongwoo_Dom Junghwan_Sub