Part 8

26 14 15
                                    

Happy Reading Pren💐

◦•●◉✿.✿◉●•◦

Setelah melakukan tantangan itu, sudah dipastikan keadaan Chintya bagaimana, malu, tremor, mau ngakak juga iya, dan ya, pengen nge hilang aja rasanya dari bumi ini. Sedangkan besti-besti lucnutnya itu malahan tertawa dengan membaca balasan-balasan dari kakel tersebut.


Tak terbayang bagaimana nanti, jika ia tak sengaja bertemu dengan kakel itu disekolah, sudah pasti malu banget. Chintya pun beranjak ke atas kasur empuknya, menutupi mukanya dengan bantal, menjerit-jerit tak jelas, karna saking malu nya, baru kali ini ia meng chat kakel, dan isi chatnya pun kayak udah orang spesial aja, langsung to the point, huaa...

"Anjass, cuek juga ya ni orang, " ucap Grace, seraya men scroll room chat itu menggunakan HP Chintya dan itu dilakukan oleh ketiganya.

"Buset, emang besti gue dah berpengalaman, langsung tudep aja njay, " sahut Voni juga, tertawa geli membaca percakapan mereka. Bagaimana tidak, Chintya gak tahu harus mulai darimana, gak ada topik juga yang dibahas, kenal aja juga engga, jadi yaudah tudep lebih baik.

"Aaaa... Ya Allah malu banget gue, sama chat itu, " teriak Chintya prustasi, saking malunya.

"Ini kita beri loe dua jempol, " Mereka bertiga pun mengangkat kedua ibu jari jempol mereka, memberi suatu apresiasi kepada Chintya. "Loe, emang best, haha, good-good, kita bangga punya besti kayak loe, yekan ges? " Lanjut Voni, dan Chintya pun hanya membalas dengan sebuah lemparan bantal guling.

"Emang jahanam klean. "

***

Sesudah puas, mereka menyaksikan keseruan Chintya meng chat kakel itu yang sebagai tantangannya kemarin, saatnya mereka pun kembali ke asal mereka masing-masing.

Setelah melakukan banyak hal dirumah Chintya, memasak, menonton, bermain, dan terakhir menyaksikan keuwuan Chintya dan kakel tadi.

Mereka pun berpamitan, lalu pergi meninggalkan rumah Chintya, yang bernuansa sederhana itu namun elegant.

***

Keesokan, harinya...

"Pengumuman, pengumuman... " ucap Beno, yang lari-larian menuju kelasnya.

"Kenapa sih Ben, loe kesambet apa dah, " tanya Voni heran, capek punya teman sekelas yang hebohnya selangit.

"Buk Al, gak masuk dia sakit, hore... " tuturnya sambil melompat-lompat kegirangan, dan seketika suara pun terdengar nyaring di kelas ini.

"Hore... yes yes yes, huhuy. "

"Makasih buk, tiap hari juga sakit gapapa kok kita ikhlas, hahaa.... "

"Iya buk, kita do'ain kok. "

Itulah sahut-sahutan yang lain, mereka kegirangan hari ini, les pertama sampai ketiga jadi les kosong dikarenakan guru yang bersangkutan sedang sakit, bukannya mereka bantu doa biar cepat sembuh eh malah kurang ajar ya.

"Buk Al suka banget ya sakit terus kalau masuk sama kita, " ucap salah satu siswa cewek.

"Iya njir, tiap minggu pasti sakit, tapi gapapa dah, emang klean mau, hah, belajar fisika, paham engga setres iya. "

"Alhamdulillah hari ini terlepas dari pukul-pukulan kambing. " Ya, memang di mapel Fisika, siswa-siswi pasti males, plus ketakutan sebab jika tidak bisa menjawab soal bisa-bisa kena pukul-pukul kambing  sama buk Al.

"Saatnya mabar bro, " ujar Pazka kepada the geng nya.

"Gas bro, langsung buat room. "

Sedangkan di sisi lain, para ciwi-ciwi pun sibuk juga dengan aktivitas mereka, siapa juga yang menyia-nyiakan les kosong ini begitu saja.

𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐢 𝐒𝐌𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang