Part 12

28 9 27
                                    

Hallo Pren...
Ketemu lagi sama aku😄
Sudah lama tdk up jd kangen bet sm kalian smuwa
Cuss langsung aja


°°°°
𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜💐

Matahari kini semakin terik, membuat siswa-siswi kepanasan di dalam kelas, ditambah pelajaran yang tidak masuk-masuk ke otak. Tenggorokan kering, badan keringetan rasanya ingin keluar dari ruangan tersebut.

"Anjir, panas banget, pen mati gue udah lagi ni buk Yar gak kelar kelar ngejelasinnya, gak haus apa tuh mulutnya, " ngoceh Jois kepada Cleo, dan Cleo pun ber sependapat dengannya.

"Ini jam jahanam lama banget dah mutar nya pen minum es gue tau, "  ucap Voni juga, kesal gegara lonceng yang tak kunjung bunyi.

" Iya ni, panas bet lagi hari ini melebihi neraka kek nya, " jawab Chintya juga yang ikut kesal malahan sangat dan sangat kesal.

Semuanya pun pada  ngoceh masing-masing, gimana juga gak kesal udah panas, haus, malah lama banget lagi tuh lonceng bunyi. Semuanya pun mulai seperti cacing kepanasan.

••••

Akhirnya, yang ditunggu tunggu tiba, semuanya pun pada berhamburan keluar mencari kesegaran dan kesenangan masing-masing.

"Anjrot, panas banget hari ini cuy, serasa di neraka gue, " ucap Milo kepada antek-antek nya.

"Iya bangsuy, panas bet bet bet, kek nya suhu kita sekrang udah sampai pada 40° dah, " ujar Owen juga, merasa tidak nyaman dengan cuaca hari ini.

"Keknya gue harus goreng telur di aspal dah, sekalian ngonten" balas Milo lagi.

"Cocok tuh. "

"Sekalian telor lo Mil, " sahut Jemli dengan langkah cepat menuju kantin Pak Djarot, memang jahanam juga si Jemli ini.

"Ya haha... "

"Wah, kurang ajar lo Jem. "

"Canda ngab. "

***

"Om, es buahnya 4 dong, " tutur Voni ke penjual kantin, tepatnya di kantin Pak Pen.

"Oke, bentar ya dek. "

"Duduk sana yuk ges. " Mereka berempat pun duduk di kursi dekat jendela belakang.

Siapa lagi kalau bukan Putri-putri ngambis, wkwk.

Brak!

"Hei, kalian apakabar hari ini, " ucap Daren, tiba-tiba datang lalu memukul meja mereka.

"Heh, kak Dar---"

"Baik kita mah, emang kenapa ya kak? " To the point Voni. Soalnya mereka malas banget berurusan dengan kakel ini.

"Oh, bagus deh, Chintya sehat kan hari ini, hari ini panas banget lo, yakan, " balasnya dengan nada selembut dan se perhatian mungkin.

'hueekk... ' batin Chintya.

"Elah, sok lembut banget ni orang dah. " bisik Voni pelan sangat pelan, hanya mereka berempat saja yang bisa mendengar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐢 𝐒𝐌𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang