7

95 22 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya guys

____

Seoul, 2021

Pagi ini Irish sudah berdiri menatap sebuah gedung dimana ia sekarang.

Bandara.

Lagi, Irish diminta Sean untuk menemani meeting di Jeju bersama para investor yang 'katanya' sangat sulit untuk di ajak negosiasi. Ya, Irisj tidak tahu jika ia akan menjadi sesibuk ini ketika idenya di terima oleh perusahaan. Ia benar-benar harus siap mental dan fisik bolak-balik melakukan perjalanan dan melakukan negosiasi yang alot bersama para investor. Kini ia tahu kenapa karyawan lain lebih senang jika idenya tidak dipilih.

Irish melangkahkan kakinya menuju bandara dan tepat di samping tempat check in ia melihat Sean dan Suho sedang fokus pada ponsel masing-masing.

Irish melangkahkan kakinya mendekati mereka dan langsung menyapa, "Annyeong!" sapanya penuh ceriah.

Suho langsung berbalik dan tersenyum begitu lebar. Wajahnya begitu antusias saat bertemu dengan Irish, "Annyeong!"

Suho memang ikut meeting di Jeju karena dia mewakili sang CEO, mengingat akan ada negosiasi yang alot maka pria itu harus ada disana.

"Sedang menunggu siapa lagi?"

"Menunggumu" timpal Sean dengan wajah datar dan langsung menggeret kopernya untuk mengantre malakukan check in.

Irish berdengus sebal, kenapa pria itu malah yang berwajah dingin? bukankah seharusnya Irish yang merasa kesal karena kejadian di Jepang minggu lalu?

"Ayo" ajak Suho pada Irish dan wanita itu pun mengangguk dengan tatapan kesal ke arah Sean.

Setelah melakukan penerbangan selama kurang lebih 45 menit, akhirnya mereka sampai di Jeju. Mereka dijemput oleh mobil kantor dan bersama menuju ke hotel. Ah ya, mereka akan di Jeju selama 4 hari. Hari pertama ini mereka akan langsung melakukan rapat dengan para pemegang saham, lalu hari kedua mereka free, kemudian hari ketiga mereka meeting dengan investor, dan hari terakhir mereka mengunjungi pabrik, lalu malamnya pulang.

Setelah makan siang, mereka pergi ke hall dan menunggu para pemegang saham untuk melakukan meeting. Irish selalu berada di samping Sean karena ia adalah tanggung jawab Sean disinim Untuk meeting kali ini Irish tidak banyak berbicara karena Suho dan Sean yang lebih banyak menjelaskan kepada mereka. Dan sejauh ini semua aman. Mereka berjalan bersama ke taman hotel setelah selesai. Irish juga terlihat hanya diam dan berjalan di belakang mereka sembari melihat bagaimana kedua orang tersebut terus-terusan bercanda seperti seorang remaja saja.

"Hyung tidak bisakah kau berjalan lurus?" ujar Sehun kesal karena Suho terus-terusan menyenggol dirinya.

Pria yang menjadi pelaku utama itu pun menyengir dan malah menyandarkan kepalanya di bahu lebar Sean yang terlihat kesal, "Aigoo~ adikku sudah besar ya"

"Kau gila ya?" Sean menatap sahabatnya yang hanya 1 tahun lebih tua darinya itu.

Irish tergelak kecil melihat tingkah mereka, sungguh dua orang di depannya ini sangat tidak berubah.

Irish lalu mengedarkan pandangannya ke arah kirinya dimana ia dapat mendengar deburan ombak di sana. Ia menghentikan langkahnya dan mulai menikmati semikir angin yang membawa terbang helaian rambutnya itu. Irish suka suasana di disini yang membuat pikirannya menjadi lebih jernih.

"Irish ayo!" Irish menoleh saat mendengar suara Suho yang memanggilnya. Tapi.. tatapannya malah bertemu dengan tatapan Sean. Irish tidak tahu kenapa ia begitu keras ingin mendapatkan pria itu, meskipun ia benci dengan sikap Sean yang sangat tidak tanggung jawab baginya.

Hello Spring Day! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang