24

175 26 23
                                    

Sejak hubungan mereka membaik, keduanya mulai terang-terangan menunjukkan hubungan tak berstatus itu. Meski demikian, keduanya tetap bekerja secara profesional. Perjalanan bisnis yang seharusnya akan disibukkan oleh urusan kantor malah menjadi liburan gratis oleh sepasang calon pengantin yang kini sedang asik berjalan berdua setelah selesai dari urusan bisnis itu. Mereka di Amerika selama 5 hari dan keduanya memanfaatkan waktu luang untuk berjalan-jalan bersama dan melakukan hal-hal baru bersama-sama. 

Kedua tangan mereka kini saling bergandengan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung keduanya. Mereka berjalan menyusuri trotoar untuk pergi mencari sesuatu. Semalam keduanya mendapatkan kabar jika rumah mereka telah di chat ulang seperti kemauan Irish, mereka juga telah melihat hasil yang telah di kirim lewat email pesan. Semalam mereka juga memutuskan untuk membeli beberapa barang untuk bisa digunakan di rumah mereka nanti,karena itu kini keduanya sedang mencari barang-barang yang mereka butuhkan semalam. 

Mendengar dering ponsel milik Sean, Irish pun menoleh saat calon suaminya itu mengangak telpon. Keduanya masih saling bergandengan disaat Sean mendapatkan telpon penting di tengah jalan. Irish pun paham dan mengajak Sean untuk mempir kesebuah resto agar calon suaminya itu lebih nyaman untuk mengobrol dengan seseorang di balik telpon itu. 

Keduanya sudah duduk disebuah resto otentik dan memesan minuman serta roti saja. Irish melihat Sean yang sedang mengkerutkan keningnya saat berbicara dengan seseorang di telpon itu dan Irish pun dengan penuh pengertian memberikan waktu untuk Sean.

 Irish melihat Sean yang sedang mengkerutkan keningnya saat berbicara dengan seseorang di telpon itu dan Irish pun dengan penuh pengertian memberikan waktu untuk Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean mematikan ponselnya dan menatap Irish dengan tatapan tak enak, "Sayang maaf, mereka menyuruhku untuk mengirim beberapa berkas sekarang juga"

"Tak apa, selesaikan saja sekarang. Apa kita harus kembali?"

Sean menggeleng dan mengambil ipadnya di backpack yang tadi ia bawa. Pria itu menunjuk ipadnya seolah-olah mengatakan bahwa ia bisa mengerjakan semuanya dari sini. 

"Aku minta maaf, rencana kita terganggu oleh pekerjaan"

"Tak apa Sean, lagi pula kita sedang dalam perjalanan bisnis" ujar Irish dengan kekehan kecil tak mempermasalahkan kesibukan Sean.

Sean hanya mengangguk dan memberi tatapan penuh terima kasih karena  Irish sangat pengertian. Pria itu langsung menyalakan ipadnya dan mulai mengerjakan beberapa berkas di butuhkan tadi. 

Irish hanya diam memandang Sean dengan tatapan memuja, pria itu sangat sibuk tapi Irish tidak mempemasalahkannya. Malah Irish sangat suka jika bisa menemani Sean bekerja seperti ini karena dapat dengan lelausa dan puas menikmati wajha serius dari calon suaminya itu. 

Irish lalu menyendok cake dan mengeluarkan bukunya. Untung ia tadi membawa novel untuk jaga-jaga saja jika ia bosan dengan pertemuan bisnis tadi karena memang yang lebih banyak berbicara dan bekerja tadi hanya Sean, Suho dan Hyunsik. Sementara ia dan Lisa hanya membantu disaat mereka membutuhkan sesuatu. 

Sebelum membaca bukunya, Ia kembali menatap Sean dan berkata pelan, "Ada yang bisa aku bantu?"

Sean mendongak dan mengulum senyumnya saat wanitanya menawarkan sebuah bantuan. Sean menggeleng, "Tidak, Kau baca saja bukumu"

Hello Spring Day! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang