19

181 28 39
                                    

Malamnya, Irish dan Seulgi jalan-jalan di sungai Han untuk menjernihkan pikiran. Mereka terlihat asik berjalan sembari membawa sebuah paper bag ditangannya. Seulgi tampak menatap sahabatnya dan mempoutkan bibirnya, "Lepas saja maskernya, kita disini untuk  menghirup udara segar ck"

Memang Irish sedang memakai masker untuk menutupi wajahnya karena wanita itu merasa wajahnya membengkak setelah menangis tadi. Irish pun menoleh, "Nanti saja"

Lalu mereka mencari tempat yang cocok untuk menikmati malam mereka. Keduanya lalu duduk tepat di tepi sungai Han dimana di depan ya hanya dibatas oleh bebatuan. Sulgi menarik napas dalam-dalam menikmati udara segar malam ini, ia lalu menoleh lagi ke Irish yang malah bermain ponsel.

Ia pun mengintip ponsel sahabatnya itu karena penasaran. Ternyata Irish sednag melihat-lihat baju bayi disebuah toko belanja online.

"Neomu kiyowo"

Irish menoleh ke sahabatnya dan melepaskan maskernya tersenyum menyutujui ucapan Seulgi tersebut. Irish memang berniat untuk membeli baju-baju bayi meskipun gendernya belum bisa dilihat. Namun rasanya jika tidak membeli sekarang maka baju yang sudah ia incar akan habis terjual lebih dulu. 

"Warna kuning ini sangat lucu kan, Seulmo?"

Seulgi mengangguk melihat baju bayi berwarna kuning selaras dengan topinya tersebut. Membayangkan nya saja membuat Seulgi menjadi gemas dan tak sabar melihat calon keponakannya itu. 

"Warnanya seperti anak ayam, sangat menggemaskan"

Irish mengangguk setuju dan kembali melihat-lihat baju di ponselnya itu, "Aku akan membeli yang kuning"

Seulgi terkekeh pelan melihat betapa bahagianya Irish saat bercerita tentang bayi yang di kandungnya saat ini. Entah apa yang terjadi dengan hidup sahabatnya ini kedepannya, Ia hanya berharap Irish mendapatkan kebahagiaan.

"Seulmo, kapan kau cuti kerja?"

"Wae?"

"Aku rasa kita perlu berlibur"

"Mwoya~ aku mati-matian menabung tapi kau dengan mudahnya mengajakku untuk menghamburkan uang?"

Irish terlihat mempoutkan bibirnya sembari menyipitkan matanya menatap Seulgi, "Lalu untuk apa kau menumpuk uang tanpa kau habiskan?  apa kau akan membuat gunung dari uang-uang itu?"

Seulgi tertawa dan mendorong pelan bahu Irish, "Mwoyaa~"

Membuat Irish tertawa juga, "Pokoknya kita harus berlibur!"

"Tentu! kita buat agendanya sekarang"

Irish tampak begitu senang dan langsung mencari tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi. Mengingat keduanya sudah dari lama ingin berlibur ke suatu tempat, jadi kini mereka tinggal mencari lokasi yang bisa mereka kunjungi seperti tempat makan, penginapan, dan akomodasi.

Saat keduanya asik membahas mengenai rencana berlibur mereka, terlihat tak jauh dari mereka seorang pria dengan masker hitam dan topi hitam beranjak dari duduknya dan berjalan kearah mereka.

"Seulmoo~ yang benar saja kita jalan kaki disana?!" seru Irish seakan-seakan tak mau dengan usulan Seulgi.

Dan suara Irish itu berhasil membuat pria dengan masker hitam menghentikan langkahnya dan menatap mereka, "Irish" gumamnya.

Lalu ia berjalan mendekat hanya sekedar untuk menyapa mereka, "Irish Seulgi"

Kedua wanita itu mendongak menatap seseorang yang baru saja menyapanya, mereka mengekrutkan dahinya karena tak mengenali pria itu. Hingga lelaki jangkung itu melepaskan masker dan topinya.

Hello Spring Day! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang