28

176 27 12
                                    


D-Day!

Suasana halaman outdoor di sebuah salah satu hotel di Seoul itu sudah mulai ramai. Para tamu yang berdatangan mulai mendudukkan dirinya di kursi yang telah disediakan. Sementara pengantin pria beserta keluarga dari kedua pihak tengah menyambut kedatangan para tamu yang masih terus berdatangan. 

Di sebuah ruangan bernuansa warna cream, terlihat Irish dengan balutan baju pengantin yang menjulang ke lantai itu tengah duduk sembari menatap pantulan dirinya di kaca. Disana ia mengamati dirinya sendiri dan merasa tak percaya bahwa mulai hari ini ia akan menjadi seorang istri. 

Irish menoleh ke sisi kirinya dan tersenyum begitu manis menatap sahabat satu-satunya yang selalu ada untuknya tersebut. Wanita yang dianggap Irish sebagai sahabat itu juga memberikan senyuman manis dengan sorot mata yang ikut bahagia. "Unnie cantik sekali"

"Seoulmo~"

Seulgi tertawa kecil dengan mata yang berair karena terharu, "Sebentar lagi kau akan resmi jadi seorang istri dan beberapa bulan kemudian menjadi seorang ibu.." terdengar helaan napas setelah Seoulgi mengatakan hal itu. Lalu wanita bermata sipit itu melanjutkan kalimatanya, "..semoga tuhan memberkati hidup kalian berdua"

Irish ikut menggenggam tangan sahabatnya dengan tatapan haru juga, "Terima kasih~"

Seulgi tersenyum begitu lebar dan mengangguk lalu memperbaiki letak rambut Irish yang sedikit berantakan tadi. Wanita itu benar-benar berada di sisi Irish dan memastikan jika sahabat tercintanya itu penampilannya sempurna di hari pernikahan. Lalu mereka berdua menoleh saat pintu terbuka dan tuan Bae masuk dengan wajah bahagia dan bibir yang mengembangkan senyuman lebar.

Pria paruh baya itu berjalan kearah sang putri tunggalnya dan menatapnya penuh sayang, "Putri kecilku cantik sekali"

Irish menatap ayahnya dengan wajah sendu. Ia tak menyangka bisa berada di tahap ini dan sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. "Appa.."

"Kau tetap putri kecilku yang paling kusayang" ujar tuan Bae sembari menatap anaknya dengan sorot mata terharu, sedih, bahagia, bangga. 

Taun Bae lalu mengulurkan tangannya, "Calon suamimu sudah menunggu" 

Irish dengan gugup pun berdiri di bantu oleh Seulgi, mereka lalu berjalan bersama keluar menuju ke halaman outdoor tempat pernikahan mereka berlangsung. Saat pintu tinggi pembatas ruangan indoor dan outdoor itu terbuka, semua mata langsung tertuju pada kehadiran mempelai wanita dengan ayahnya.

Irish gugup saat semua mata kini tertuju kearahnya. Ia menarik napas dalam-dalam dan melangkahkan kakinya ke depan sebagaimana Ayahnya yang saat ini tengah menuntun di sisinya.

Sementara untuk pengantin pria, Oh Sean saat ini tengah memandang Irish di depan sana dengan sorot mata haru dan bercampur bahagia. Ia juga masih tak menyangka akan berdiri di tempat seperti ini bersama dengan cinta pertamanya. Sean masih tak menyangka jika wanita yang kini tersenyum kepadanya ini dapat dengan mudah memaafkan dan menerimanya meski ia telah bersikap buruk dan membuatnya selalu bersedih. 

Mata Sean berair, ia tak bisa menahan kristal being di pelupuk matanya untuk jatuh. Ia merasa sangat emosional dan begitu bahagia. Ia sebelumnya tak pernah berpikir akan bertemu Irish lagi, apalagi sampai menikah dan memiliki anak dengannya. 

Tepat di depannya saat ini, Irish tengah memandangnya dengan senyuman manis dan begitu cantik. Sean mengambil tangan wanita yang akan menamani hidupnya ini dan mengecupnya dengan lembut. Ia lalu menatap kedua manik indah berwarna coklat itu penuh cinta. "Yeppo"

Irish menyipitkan matanya dengan senyuman tipis menatap Sean, "Kau juga tampan" hal itu membuat Sean mengeluarkan gelak tawa kecil dan menuntun wanitanya untuk menaik ke atas panggung untuk mulai mengikat janji suci.

Hello Spring Day! (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang