14 "Bersyukur" - Part II

64 11 0
                                    

Hallo Readers!
Terima kasih masih setia membaca Apakah Kita Akan Bahagia?

Alasan kenapa episode Bersyukur iaroalix buat sampai Part II karena iaroalix ingin menekankan bahwa setiap kita berhak untuk bahagia dan setiap kita berhak untuk menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Jangan takut untuk mencari kebahagiaan itu karena mungkin kita akan dapat lebih banyak dari yang kita harapkan 🥰🥰🥰

Dan sebagai informasi, episode berikutnya akan menampilkan latar waktu lima bulan kemudian. Jadi akan menceritakan keadaan lima bulan setelah Derana dan Baswara pacaran. Dan berikutnya iaroalix akan double update. Jadi stay tuned, ya!

Jika ada saran, koreksi typo, atau pendapat jangan lupa komen. Votenya juga jangan lupa, supaya iaroalix rajin updatenya 😁

Happy Reading 🥰
- iaroalix

***

Hari berlajalan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlajalan baik. Sudah cukup lama menjadi semakin baik. Sebulan lalu mulai tepatnya. Seorang yang Yoana pikir dibenci kebahagiaan, sedang menikmati kebahagiaan. Siapa pun yang melihat senyuman itu akan menyadari begitu banyak kebahagiaan ditumpahkan di sana.

Ketakutan tentang luka yang akan diciptakan kebahagiaannya sendiri mengendap. Kekuatiran Derana tertutupi dengan semua hal sederhana yang terus disyukuri.

Bukan hanya dirinya yang menyadari perubahan besar itu. Suster Rina juga. Sedang memandang Derana membulatkan mata. Setelah lebih dari setahun, pertama kalinya ia menangkap senyum lapang itu mengambang. Ia masih membeku setelah sapaan teramah itu dilayangkan.

Sepertinya itu orang lain, batin Suster Rina.

Lalu detik berikutnya helaan panjang terdengar. Mengukir senyumnya juga. Ada pula sedikit rasa ngilu di pangkal ulu hati Suster Rina.

"Sepertinya dia menemukan orang yang tepat."

"Haa... Kapan ya aku begitu?" guman Suster Rina. Masih memandangi pundak Derana yang menghilang di balik pintu ruang rawat inap.

Benar saja. Wuyan masih terlelap. Masih pagi. Ini hari spesial, Derana meminta izin khusus di kantor. Karena jarang absen, ia memperolehnya dengan mudah.

"Maa..."

"Uumm. Sudah datang?"

"Iya. Baru saja."

"Diizinkan?"

"Iya."

"Terus cafe?"

"Sebenarnya aku sudah berhenti beberapa minggu lalu. Aku mengikuti saran Mama. Lagipula ada bonus dari perusahaan beberapa bulan ini."

Apakah Kita Akan Bahagia? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang