07.02 am
Ini hari keempat sejak ia melarikan diri.
Sejak itu pula ia masih menjejakkan dirinya diantara bangunan megah milik Jaehyun. Pria itu membiarkan dirinya tinggal disana untuk sementara, dan selama itu pula ia tak keluar sedikitpun. Para bawahan Taehyung bisa saja menangkapnya sewaktu-waktu dimanapun dengan mudah, dan ia tak menginginkannya.
Ada sedikit gusar dalam hatinya. Pertanyaan yang hanya bisa diajukan pada dirinya sendiri tanpa jawaban.
Apa Taehyung akan kembali?
Gagasan itu terdengar menakutkan baginya, entah bagaimana pria itu memberinya banyak kesan yang sulit untuk diungkapkan. Beberapa hal yang terbayang dengan mengerikan, mencekat, liar tetapi juga memberikan detakan jantung yang berbeda untuknya.
"Kau pasti bosan ya?"
Yoona menoleh saat suara itu menginterupsi pikirannya yang mulai menjelajah makin jauh, ia mendapati Jaehyun datang dengan sebuah kemeja putih yang memeluk tubuh kokohnya. Pria itu tersenyum dengan lesung pipi yang samar saat langkahnya makin mendekat, ia mendudukkan dirinya disamping Yoona, tepat disisi ranjang.
"Tunggu sedikit lagi.. Aku akan membereskan semuanya, dan kau bisa keluar dengan bebas"
Yoona menatap Jaehyun yang duduk disampingnya, pria itu berbicara dengan tenang yang begitu lembut. Seolah-olah ia memang selalu seperti itu setiap harinya. Berbeda dengan yang dimiliki Taehyung, pria itu memiliki hawa tenang yang menyesakkan, yang mendominasi dan membuat siapapun waspada padanya.
"Aku tak tahu bagaimana harus berterimakasih padamu Jaehyun-ah.. Kau sangat baik padaku selama ini..."
Yoona berbicara dengan nada yang terkesan sedih tetapi penuh kesyukuran. Menurutnya, Jaehyun pria yang sangat baik, pria itu melakukan banyak hal untuk membantunya dan kini justru membiarkan ia tinggal dirumahnya tanpa meminta balasan.
"Pria itu berbahaya Yoona. Tentu saja aku harus membawamu pergi darinya"
Matanya sedikit membesar saat Jaehyun mengatakannya, ia tahu siapa pria yang dimaksud Jaehyun dalam ucapannya. Itu Taehyung. Tetapi kemudian ia hanya bisa diam tanpa bantahan, nyatanya memang Taehyung tak lebih dari suatu alarm berbahaya yang selalu membuat Yoona mewaspadai setiap pergerakannya. Pria itu mengambil semua miliknya dan membuatnya jatuh dalam kendalinya.
"Ia bahkan memiliki seorang istri. Aku yakin ia hanya sedang mengambil keuntungan darimu, benar-benar bajingan"
Berikutnya, ucapan Jaehyun serasa memberikan sensasi lain yang hampir dilupakan Yoona selama ini. Benar, Taehyung sudah menikah. Bahkan lima tahun lamanya. Walaupun ia membuat Yoona tinggal dan memberikan seluruh kemewahan itu padanya, ia tetap saja mengambil kehidupannya. Jaehyun benar, Taehyung hanya sedang memanfaatkannya.
Ia memaksa hatinya menyetujui gagasan itu saat penolakan lain muncul disana. Mengingat memori yang masih disimpannya diam-diam diantara ingatannya.
Tetapi... Taehyung bilang ia tak menginginkan pernikahannya..
"Tapi sekarang kau sudah aman disini.. bersamaku.."
Ucapan itu menyadarkannya. Jaehyun meraih tangan Yoona membuat wanita itu hampir menahan nafas atas gerakannya yang tiba-tiba.
Ia terdiam. Tak menjawab ucapan Jaehyun, semua perkataan pria itu membuatnya tak bisa berfikir dengan jelas lagi. Tetapi ini sudah benar. Keputusan untuk membawa lagi hidupnya yang bebas adalah sebuah kebenaran yang akan diperjuangkannya.
Jaehyun tersenyum saat merasakan Yoona sama sekali tak menolak sentuhannya kali ini, ia mengusap punggung tangan Yoona dan tersenyum padanya. Membayangkan Taehyung sedang mengamuk atas kepergian Yoona membuatnya ribuan kali lebih bahagia. Ia akan membalasnya. Jaehyun akan membuat Taehyung merasakan kekalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect
FanfictionWARNING : Mature Content 🔞🔞 Kebijaksanaan pembaca diharapkan. Sebenarnya, Tindakan semacam apa yang diizinkan takdir untuk mengubah dirinya? Berapa besar yang harus dipertaruhkan.