Junkai sibuk mengurus berkas dokumen di mejanya. Hanya saja, matanya tetap ia gunakan untuk melirik ke arah meja Yuan berulang kali.
"Permisi manager. Ini...-"
Rimiko mengulurkan dokumennya, tapi Junkai sama sekali tak mengindahkannya.
"Emmm... manager?" ulang Rimiko, tapi atasannya itu masih sibuk mencuri-curi pandang ke arah Yuan.
Ia perlahan mengikuti arah mata Junkai, bertepatan dengan Yuan yang bangkit dari kursinya dan menghampiri mereka.
Pria manis itu berjalan melewati Rimiko dan menghadap Junkai dengan wajah tanpa ekspresi--- berbeda dengan Junkai yang sudah menatapnya penuh harap.
"Yuan...-"
"Permisi, ini dokumen saya. Terimakasih."
Bahkan sosok itu tak mengulurkan dokumennya padanya, melainkan meletakkannya begitu saja di atas meja. Jangankan Junkai, Rimiko saja sampai menganga dibuatnya.
"Rimiko?"
"Oh!?"
Rimiko tersadar, dan langsung menyerahkan dokumennya pada Junkai. Sekarang ia jadi gatal ingin segera bertanya pada Yuan.
"Wang Yuan!!"
Dan benar saja, pria itu langsung menghampiri Yuan yang sudah lebih dulu ke kantin begitu waktu makan siang mereka tiba. Ia menarik kursi mendekat, sebelum akhirnya berbisik.
"Apa kau punya masalah dengan manager?"
Yuan mengernyit heran.
"Hah? Masalah?"
"Sikapmu dengan manager tadi pagi...-"
Yuan menatapnya begitu intens, membuat Rimiko mendadak menelan kembali perkataannya. Ia berdehem.
"Baiklah, lupakan...- terlepas dari itu, kulihat dia terus menatapmu seperti ingin melabrakmu!" serunya, kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Dia bahkan mengabaikanku."
Yuan menggelengkan kepalanya, lalu melanjutkan acara makan siangnya.
"Hey! Kau serius kan tak berbuat sesuatu padanya, kan?"
"Rimiko."
"Ya?"
Yuan menoleh, dan Rimiko langsung duduk tegak. Pria itu mengulurkan sesumpit bakso daging, dan menyumpalkannya ke mulut Rimiko.
"Makanlah. Waktu makan siang hampir habis." serunya sambil tersenyum.
Rimiko hanya bisa mengangguk, dan sibuk mengunyah bakso tersebut.
--------------------
"Yuan! Tunggu!"
Yuan tak mengindahkannya.
"Yuan!"
Tak menyerah, Junkai masih mengejar sosok itu hingga akhirnya mereka sampai di depan lift, dan ia menghadangnya.
"Tunggu!"
Yuan mendongak dengan wajah kesal. Paham jika sosok itu pasti akan melarikan diri lagi, Junkai dengan cepat menekan tombol lift dan menarik Yuan ke dalam.
"Lepas!" protes Yuan sambil menyentak tangan Junkai.
Junkai menatapnya sejenak sebelum membuka mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomates 18 | TNT & TF FAMILY
FanfictionTNT时代少年团~ with TF BOYS and TF FAMILY Kumpulan 10 kisah berbeda dari pengalaman para penghuni ROOMATES 18. Cinta, kehidupan, mimpi, persahabatan, dan masalah keluarga..- adakah yang menurutmu menggambarkan pengalaman hidupmu sendiri? Mari kita menjad...