Yaxuan duduk diam di halte bus sendirian.
Di sebelahnya, berdiri tegak sepeda putihnya yang kini sebagian basah karena air hujan. Ia mengulurkan tangan, membiarkan air hujan sejenak membasahi tangannya. Tak lama, ia menariknya lagi sambil mendesah panjang.
Padahal sudah setengah jam lebih sejak ia pulang pelajaran tambahan, bahkan langit pun sudah mulai menghitam, tapi hujan masih saja deras.
"Hahhh...- KENAPA TIBA-TIBA HUJAN, SIH?!" pekiknya kesal, tak peduli jika ia disangka sinting oleh orang-orang yang lewat di seberang sana.
"Eh, Yaxuan?!"
Yaxuan menoleh, dan terlihatlah seorang perempuan ramping memasuki halte sambil menutup payung.
"Lingxi?"
"Kok belum pulang?" tanya siswi tersebut.
Yaxuan kembali menatap jalanan di depannya sambil mengangguk kecil.
"Tuh, hujan deras."
Lingxi hanya mengangguk, lalu bersandar pada sandaran halte.
"Kenapa gak lo tinggal aja sepedanya di sekolah, terus lo pulang naik bus apa taksi, deh. Lumayan, kan, daripada nunggu gini?" saran Lingxi, terdengar sangat masuk akal.
Namun Yaxuan malah terdiam, seperti menimbang sesuatu, sebelum akhirnya tersenyum dan menggeleng.
"Enggak, ah, sayang duit." balasnya sambil terkekeh.
Ia kemudian mengusap badan sepedanya.
"Lagian gue sayang banget sama nih sepeda. Kalau ditinggal di sekolah terus hilang gimana coba?"
Lingxi tertawa kecil mendengarnya.
"Lo lebih sayang sepeda daripada diri lo sendiri, ya...- emang bener kata anak-anak, Yaxuan itu aneh."
Dan yang disebut hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Tak lama, sebuah bus berhenti di depan mereka.
"Eh, bus gue udah datang. Duluan, ya."
"Yoi."
Yaxuan tersenyum sambil melambaikan tangan, hingga bus benar-benar lewat, ia baru menurunkannya kembali.
Ia masih menatap badan bus yang semakin mengecil itu. Setelah tak terlihat lagi, ia beralih menatap jalanan di bawahnya.
Ia memainkan kakinya, dan pada akhirnya malah terdistraksi oleh lengannya sendiri.
---- Lengan yang memiliki bekas hitam memanjang seperti jahitan.
Ia masih ingat ketika pertama masuk SMA dulu, teman sebangkunya pernah bertanya,
"Tanganmu kenapa?"
"Ini? Tanda lahir."
"Huh? Unik, ya?"
Yaxuan nyengir lebar.
"Kan gue emang orang unik."
Jika mengingat hal kecil itu, tanpa sadar ia akan tersenyum sendiri. Ia mengusap bekas hitam itu dengan lembut, lalu kembali fokus memandang jalanan yang memantulkan cahaya lampu-lampu gedung akibat air hujan.
![](https://img.wattpad.com/cover/340803707-288-k896716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomates 18 | TNT & TF FAMILY
ФанфикTNT时代少年团~ with TF BOYS and TF FAMILY Kumpulan 10 kisah berbeda dari pengalaman para penghuni ROOMATES 18. Cinta, kehidupan, mimpi, persahabatan, dan masalah keluarga..- adakah yang menurutmu menggambarkan pengalaman hidupmu sendiri? Mari kita menjad...