"Qi- Qianxi..."
Qianxi masih tertegun dengan wajah kaget saat dihadapkan pada wanita di depannya tersebut.
Sebulan berlalu pasca perpisahan yang begitu melukai hatinya...- dan tiba-tiba sekarang ia harus dihadapkan lagi pada penyebabnya...- yaitu, mantan kekasihnya sendiri--- Sungguh ia tak habis pikir.
"Dongyu..."
Ia bergantian menatap sang wanita dan pria bermanik rubah di sebelahnya. Tanpa sadar ia tersenyum.
"Hai, apa kabar?" tanyanya, terdengar begitu sarkastik hingga Dongyu-- mantannya itu, mengulum bibir merahnya dengan tak nyaman.
Tangan rampingnya terlihat meremat tas selempang di depan dadanya, lalu melirik sekilas sang kekasih dengan resah sebelum kembali menatap Qianxi.
"Maaf..." lirihnya.
Qianxi spontan menggeleng.
"Buat apa? Harusnya gue yang minta maaf, kan?" balasnya. "Maaf karena gue gak ganteng... Maaf karena gue gak kaya...-"
"Qianxi...-"
Dongyu mencoba menghentikan perkataan pria di depannya itu, tapi sepertinya yang bersangkutan sama sekali tak peduli.
"...- Maaf karena gue gak populer...- Maaf karena gue...-"
"QIANXI!!!!!" pekik Dongyu, membuat keadaan cafe langsung hening.
Kembali wanita itu terlihat resah.
"Bukan begitu...-"
"KALAU BUKAN BEGITU KENAPA LO SELINGKUH SAMA ORANG INI?!"
Renhao yang tengah sibuk di dapur pun dengan kaget menoleh. Dengan tergopoh-gopoh ia keluar dapur begitu mendengar bentakan Qianxi barusan.
"Ada ap...-"
"Lo ngapain nunjuk-nunjuk gue, huh?"
Renhao mematung di ambang pintu dapur saat melihat Qianxi tiba-tiba saja sudah terlibat dalam sebuah perkelahian.
"Kenapa?" tantang Qianxi dengan nyalang pada pria di depannya tersebut. "Masih mending gue gak nunjuk pakai jari tengah buat orang yang udah ngerebut pacar orang kayak lo ini!"
"Hah? Ngerebut?"
Dongyu dengan sigap langsung menarik lengan sang kekasih agar tak meneruskan perkataannya.
"Chen... Udahlah..."
Namun pria itu sepertinya terlanjur tersulut oleh provokasi Qianxi.
"Ngerebut?" kekehnya, lalu menujuk Qianxi tepat di wajah. "Itu salah lo!...- Salah lo yang gak bisa bikin dia bahagia dan bangga!"
"Chen, cukup! Udah!"
Dongyu mulai panik, apalagi saat melihat Qianxi perlahan mulai mengepalkan tangannya.
"Bajingan..."
"QIANXI! HENTIKAN!" pekik Dongyu saat pria itu mulai meloncati meja kasir dengan bar-bar.
Ia takut jika Qianxi benar-benar akan menghajar Chen tepat di depan matanya.
Namun beruntung hal itu tak sempat terjadi begitu Renhao reflek berlari mendekat untuk memisah keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomates 18 | TNT & TF FAMILY
FanfictionTNT时代少年团~ with TF BOYS and TF FAMILY Kumpulan 10 kisah berbeda dari pengalaman para penghuni ROOMATES 18. Cinta, kehidupan, mimpi, persahabatan, dan masalah keluarga..- adakah yang menurutmu menggambarkan pengalaman hidupmu sendiri? Mari kita menjad...