"Aku akan kembali ke Seoul." Kata Woozi pada Jiho yang sedang berjongkok, baru selesai merekam pemandangan laut dari sisi pagar pembatas jurang yang mengelilingi lokasi Mercusuar Dongbaekseom yang ada di Pulau Dongbaek. Pulau yang masih terhubung dengan Kota Busan.
Sekali lagi, Woozi memilih berjalan-jalan bersama Jiho di sore hari setelah ia bangun dari tidur. Kali ini mereka memutuskan untuk ke Dongbaeksom karena lokasi itu memiliki pemandangan yang indah saat matahari terbenam. Woozi yang menginginkannya karena ingin mencari angin segar setelah kena misuh-misuh Ibunya di rumah. Padahal Woozi tidak ingin mengganggu Jiho lagi, tapi ia merasa perlu keluar sekalian memberitahu berita kepulangannya ke Seoul.
"Ah aku ingat... kapan tepatnya?" Tanya Jiho sambil mendongak, menatap Woozi yang menunduk agar bisa membalas pandangannya.
"Lusa?"
"Hati-hati." Kata Jiho dengan senyuman yang tipis. Kembali fokus ke ponsel yang masih dalam mode kamera meski pikirannya berkecamuk.
Ia tidak tahu harus berkata apa kepada Woozi yang tiba-tiba memberitahukan kabar kepulangannya ke Seoul. Terlalu mendadak padahal baru kemarin mereka mulai berjalan-jalan bersama setelah kesibukannya di kantor. Baru baikan setelah kesalahannya yang hampir mencelakai Woozi. Bohong jika Jiho tidak sedih. Ia tidak tahu apakah hubungan pertemanan mereka akan berlanjut di kemudian hari atau tidak. Mau bagaimana pun juga, Woozi adalah seorang idol sekembalinya pria itu ke Seoul.
Sedangkan Woozi, setelah mendengar respon Jiho, sedikit terkesiap. Tidak menduga mendapati respon dingin itu dan akhirnya berpura-pura fokus dengan pemandangan laut yang riak airnya sedikit lebih tenang hari ini. Ia cukup terusik dengan nada suara Jiho itu, tidak mengenakkan hati dan menginginkan respon lain.
"Baguslah. Dari kemarin kau memang ingin kembali, kan?" Ujar Jiho tiba-tiba, sudah berdiri di sisi Woozi, memandang ke langit di atas laut yang cerah sehingga semburat warna oranye kemerahan dari matahari yang terbenam tampak jelas di mata.
Woozi mengangguk. "Ya. Ada banyak hal yang ingin ku lakukan."
"Kau berjanji akan mengunggah lagumu agar bisa ku pakai untuk videoku, kan?" Tanya Jiho retoris, menyunggingkan senyum tipis mengingat lagu-lagu yang dikirimkan Woozi kepadanya.
Kepala Woozi kembali bergerak ke atas dan ke bawah, ia melirik Jiho dan menggulum bibir. "Iya, itu tujuanku ke Seoul. Aku mau menyempurnakan lagunya."
"Kau tidak mungkin ke Busan lagi kalau stres, kan?"
Woozi terhenyak, memandang Jiho yang tidak mengalihkan pandangannya dari laut. Perempuan itu bertanya dengan nada yang sedikit lirih, membuat dadanya terenyuh. Entah mengapa ia jadi sedih mendengar tanya itu seakan dirinya tidak akan pernah kembali ke Busan, tidak akan menemui Jiho lagi.
"Jangan. Kau tidak boleh stres lagi." Jiho menjawab sendiri pertanyaan itu, memaksakan senyum kepada Woozi yang memandangnya tanpa ekspresi karena masih terkejut. Woozi tidak tahu harus berkata apa karena jelas, ia tidak ingin stres lagi sampai harus meninggalkan studionya, tapi bukan berarti ia tidak ingin kembali ke Busan pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean (바다) [Complete]
Ficção AdolescenteTekanan kerja yang besar membuat Woozi, produser sekaligus anggota boyband Seventeen, stress hingga ia dipaksa kembali ke rumahnya yang berada di Busan selama seminggu oleh S.Coups, sang Leader. Di sana ia tidak sengaja bertemu dengan Jeon Jiho, seo...