7. Berangkat bersama

1.8K 32 0
                                    

Kini mereka bertiga tengah duduk di ruang tamu.
" Jadi nama kamu siapa sayang" tanya Risa.

" Nama aku Mesya Tante " jawabnya.

" Namanya Cantik seperti orangnya, oh iya jangan panggil Tante dong panggil bunda aja kayak Al " ujar Risa . meysa pun hanya mengangguk canggung.

" Sebelumnya bunda minta maaf ya sama kamu, karna perbuatan anak bunda " ujar Risa merasa tak enak hati.
" Mmmm bunda gak usah minta maaf sama meysa, lagian meysa udah maafin kak Al kok " ujarnya.

Risa pun kembali meneteskan air matanya." Ya ampun nak kamu ini orang yang sangat baik, bahkan saat anak bunda sudah merusak masa depan kamu " ujar Risa langsung memeluk tubuh meysa.

" Bunda meysa boleh numpang kamar mandi" tanyanya sambil menutup mulutnya yang merasa ingin muntah.

" Kamu kenapa sayang" tanya Risa panik.

" Mmm meysa mau muntah ".
Risa pun segera memberi tau letak kamar mandi.setelah itu meysa pun bergegas pergi.

Sekitar sepuluh menit akhirnya meysa pun keluar dari kamar mandi.
" Ya ampun meysa muka kamu pucet banget" ujar Risa langsung memberikan segelas air putih.
" Kita periksa aja yuk" tawar Risa.

Meysa pun langsung menggeleng.
" Gak usah Bun mungkin ini efek dari bayinya" ujar meysa.yang membuat Risa langsung melotot.

" Apa sayang, jadi kamu hamil " tanya risa histeris. meysa pun yang baru sadar dengan ucapannya langsung menggelengkan kepala.setetes cairan bening pun keluar dari mata meysa.

" Sttt hey kenapa kamu nangis sayang" tanya risa.sedangkan meysa hanya menundukkan kepalanya.

" Liat bunda " ujar Risa sambil mengangkat dagu meysa.

" Jadi kamu beneran hamil sayang" tanya Risa lagi.akhirnya meysa pun kembali mengangguk." Sttt udah ya jangan nangis lagi" bujuknya.

Sedangkan Alvaro yang sejak tadi hanya menyimak langsung membeku saat mengetahui kenyataan bahwa ia akan menjadi seorang ayah di usia yang terbilang cukup muda.

" Sekarang kamu istirahat di kamar Al ya, bunda mau masak buat makan malam kita" ujar Risa.

" Tapi Bun "

" Udah gak usah tapi - tapian " ujar Risa memotong." Al kamu bawa meysa ke kamar " perintah Risa.

Keduanya pun langsung menuju ke lantai atas.setibanya di kamar milik Alvaro . meysa dibuat terkagum karna melihat isi dalamnya yang begitu rapi.

" Lo istirahat aja di sini, gue mau ganti baju bentar" ujar Alvaro yang di angguki oleh meysa.
Ia pun segera naik ke atas king size milik Alvaro yang begitu nyaman.
beda sekali sama kasur miliknya di kosan.

Sekitar dua puluh menit kini Alvaro telah selesai mengganti pakaian.
Di lihatnya meysa yang sudah tertidur sangat pulas.
Ia pun mendekat ke arah kasurnya.

" Sorry karna gue Lo harus kehilangan masa depan Lo " ujarnya sambil mengelus rambut milik meysa.
Tangannya pun beralih mengelus perut rata milik meysa yang kini tengah mengandung anaknya." Sehat -sehat ya cebongnya Dedy " ujarnya sambil tersenyum geli.
Sebelum pergi Alvaro pun memberi kecupan pada dahi meysa.

" Gimana Al, meysa udah istirahat" tanya Risa .

" Udah Bun sekarang lagi tidur" jawab Alvaro. Risa pun hanya mengangguk.

" Jadi apa rencana kamu Al " tanya Risa . Alvaro yang di tanya pun hanya terdiam sejenak.hingga ia kembali membuka suara .

" Al bakal tanggung jawab Bun " ujarnya. risa pun tersenyum

Di Hamili Bad Boy Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang