17.sisi lain Alvaro

1.1K 27 0
                                    


Saat ini meysa baru saja selesai ini suntikan vitamin oleh suster.

" Udah makan, minum obat, udah di suntik juga sekarang waktunya untuk bobo".

" Tapi meysa nggak bisa bobo kak".

" Mau sesuatu hm"

" Mau peluk".

Alvaro tersenyum gemas melihat tingkah istrinya.
Meysa sedikit menggeser posisinya memberi ruang untuk suaminya berbaring di sampingnya.

" Sini kak baring di samping meysa"

Alvaro hanya menurut atas perintah istrinya.

" Udah sekarang Bobo"

Meysa pun memposisikan tubuhnya sedikit lebih nyaman dengan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik suaminya.

" Kak Al"

" Kenapa hm"

" Papa sama bunda tau ya kalo meysa masuk rumah sakit".

" Iya, tadi mereka sempat ke sini tapi harus pulang karena papa ada urusan mendadak".

" Maaf ya kak"

" Buat"

" Karna meysa nyusahin keluarga kak Alvaro". ujarnya lirih.

" No_ kamu nggak nyusahin kita"

" Tap_"

"Aku nggak suka ya kamu ngomong kayak gitu".

" Maaf ".

"Sekali lagi kamu ngomong maaf aku cium kamu". ancamnya.

" Udah sekarang tidur,inget jangan pernah berpikir kalau kamu itu nyusahin, kamu berada di posisi kayak gini itu juga karena kesalahan aku, jadi stop berfikir yang negatif "

" Iya kak maaf "

Cup

" Ihh kok di cium "

" Hukuman buat kamu".
Setelah mereka sama-sama terdiam.

" kak Al "

" Hm"

" Kak"

" Kenapa sayang "

Bluusss.. pipinya serasa bak kepiting rebus saat suaminya itu berkata sayang.

" Kenapa nih pipi merah amat". Tanya Alvaro sengaja menjahili istrinya yang sedang malu.

" Diem deh kak "

" Haha... Lucu deh kalo lagi ngambek"

Cup

"Rasanya pengen dicium".

Pipi Meysa dibuat semakin merona atas perilaku Alvaro.

" Udah lah beneran ngambek nih"

" Eh jangan dong, tadi kenapa manggil hm".

" Itu_mmm"

" Ngomong aja sayang "

" Anak kakak katanya mau di elusin"
Ujarnya sedikit memerankan suara menahan malu.
Alvaro pun tersenyum mendengar permintaan istrinya.

" Anaknya apa momy nya yang minta di elusin ".

" Ihh mereka ya yang minta di elusin Sama Dedynya bukan aku". ujarnya nyolot.

" Iya percaya kok".
Sambil terkekeh kecil ia mengusap Perut istrinya .
Merasa nyaman dengan sentuhan suaminya akhirnya mata cantik tersebut perlahan menutup.

Di Hamili Bad Boy Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang