Chapture 01

211 9 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ahlan WA sahlan readers. Semoga semua tetap di dalam lindungan Allah Subhanahu WA Ta'ala.

Cerita ini aku rangkai dengan banyak kejadian ya. Jadi kalau ada sesuatu yang salah, tidak tepat atau yang lainnya. Kalian bisa komen aku ya.

Jangan lupa Ramein juga ya. Bismillah, Semoga kalian suka.

~Happy Reading~

00:45........

Seorang gadis 17 tahun,yang entah dari kapan dia berada di tempat sunyi ini.

Air mata gadis itu terus luruh di iringi derasnya hujan.

"Tidak mau pulang? " Seseorang yang muncul dari belakang gadis itu dengan payung di tangannya memayungi gadis yang tetap diam itu.

"Na"

Gadis yang di panggil Na itu hanya menoleh.Pria bernama Gilang itu menghela nafas kasar, sungguh keras kepala sekali gadis di depannya ini.

"Pulang Ana, adik lo khawatir"

"Hhhh khawatir" Lirih nya sendu

"Kenapa? Masalah apa kali ini? " Tanya Gilang

"Pulang sana"

"Pulang sama lo, ayo"

"Pliss gil, gue mau tenang...... Bentar aja" Ucap nya di akhiri lirihan.

"Kalo lo gak pulang, gue yang pergi" Gadis itu melangkah kan kakinya.

"DIANA LO PULANG KE RUMAH ATAU KE TEMPAT LAIN" teriak Gilang. Dia tau betul, kalau gadis itu ada masalah, tidak mungkin dia akan pulang.

DIANA NASHWA LATIFAH,gadis 18 tahun yang memiliki hidup kurang kasih sayang keluarga nya. Ralat, bukan kurang tapi memang tidak memiliki nya. Keluarga nya membedakan dirinya dengan sang adik. Entah apa alasannya, tapi itulah kenyataannya. Kehidupan keras itu, membuat Diana lebih nyaman berada di luar rumah dan bergaul dengan teman-temannya yang bisa di bilang pergaulan bebas. Tapi Diana tetap menjaga harga dirinya.

"GUE HARUS PULANG KE MANA GILANG, KEMANA HAH RUMAH GUE CUMA SUMBER LUKA, LO GAK FAHAM SAMA KEHIDUPAN GUE GILANG" Teriak gadis itu luruh.

Dada Gilang berdenyut nyeri melihat gadis yang selalu tegar itu kini terlihat berantakan.
Gilang mendekati gadis itu, merengkuh tubuh lemah gadis itu, tidak perduli dengan payung yang sudah jatuh, kini mereka berdua terkena derasnya air hujan.

"Cerita sama gue Na, gue temen lo kan cerita na" Gumam Gilang yang masih bisa di dengar gadis itu.

"Kenapa gue di bedain lang" Lirihnya

"Kenapa mereka bedain gue, salah gue apa"

"Lo gak punya salah Na, mereka yang justru punya salah sama lo" Ucap Gilang

Diana melirik Gilang "Kalo gue gak salah gue gak akan di giniin"

"Ayo pulang, hujannya makin deras" Gilang khawatir dengan kondisi temannya itu. Kalau terus di biarkan, Diana akan sakit.

"Pulang, ikut abang gue. Gue mah ikut abang" Lirihnya

"Lo pulang ke rumah Mira"

"Gak"

Allah Mengirimnya UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang