Chapture 17

105 2 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat ya.

Helloww...

Double up untuk kalian🙌🏻




~HAPPY READING~

Jam pelajaran Universitas Indonesia di mulai. Kelas Diana di mulai dengan pelajaran matematika.

"Ini gimana sih, susah amat" Gerutu Elino

"Sttttt Sa" Bisik Elino pada Elsa, tapi Elsa tidak menoleh meski beberapa kali ia panggil. Akhirnya mau tidak mau Elino mengerjakan matematika dengan ngawur.

  Di sisi lain, Diana pun cukup kebingungan dengan pelajaran nya.

"Ya Allah, cukup susah ini" Gumam Diana

"Bismillah" Diana melanjutkan soal dadakan itu.

Hingga bel istirahat berdenting, para murid bernafas lega karena akhirnya pelajaran memusingkan itu selesai.

"Gilaaaa, napa makin hari makin sulit aja nih pelajaran" Kesal Dira di angguki Elino "Bener lohh gue aja ampe kelimpungan"

"Bukannya lo emang bodoh dalam matematika" Sahut Eliza

"Ya gak perlu di jelas in juga Elizaaaa" Kesal Elino.

Okey, Btw.... Para cewek emang satu kelas ya, cuma dari 3 teman cowok, cuma Elino yang satu kelas dengan Diana sedangkan Gilang dan Gio beda kelas.

"Kantin yukk" Ajak Mira di angguki semua.

🌻🌻🌻

Di kantin, ternyata Gilang dan Gio sudah menunggu.

"Lama" Kesal Gio

"Hehe sorry Gi"

Semua duduk di tempat kosong, kecuali Diana yang diam berdiri. Hal itu membuat teman-temannya bingung.

"Duduk Na, ayo makan" Sahut Gilang

"A..... Aku makan di kelas aja ya"

Mereka menyercit bingung "Kenapa? " Tanya Gio

"Kalo kalian lupa, Ana sekarang bercadar dan kalian cowok bukan mahram dia" Sahut Eliza di angguki mereka. Benar juga, fikir mereka.

"Na, di basecamp aja makannya ya. Lo di temenin mereka, kita para cowok di kantin" Sahut Gilang

"Eh jangan, aku di kelas aja. Gak enak sama kalian kalo harus kayak gitu" Ujar Diana

"Gak Na, yang Galang ucapin bener" Sahut Elsa

"Ayukk" Tangan Diana di tarik oleh Dira ke basecamp atau tempat kumpul kalian kalau di sekolah. Yaitu, ruangan bekas kelas yang sudah kosong karena banyak hal yang membuat ruangan itu kosong lalu di tempati kalian.

  Para perempuan itu pun ke basecamp. Di lain tempat, Elino menatap Gilang.

"Kenapa Lang? " Sahut Elino membuat Gilang dan Gio menoleh.

Allah Mengirimnya UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang