Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai reader's..... Apa kabar?
Harus sehat ya.... Yang sakit Syafakillah/Syafakallah.~HAPPY READING~
Hari ini Fathar ada jadwal kajian di ponpes lain. Seharusnya, Fathar memang tidak mengisi waktu untuk beberapa waktu kedepan. Fathar dan Diana harusnya honeymoon atau menghabiskan waktu berdua. Tapi apalah daya jika sang pemilik pondok itu meminta Fathar langsung mengisi kajian nya.
"Ini sorban nya jangan lupa" Sahut Diana membawa sorban dan tas kecil milik Fathar
Fathar menyercitkan keningnya "Kamu belum bersiap? " Tanya Fathar membuat Diana ikut bingung.
"Kamu ikut saya An, kamu ikut temani saya ngisi kajian" Kekeh Fathar yang tau Diana tidak faham.
"Loh aku ikut juga? " Fathar mengangguk meng Iya kan "Sekalian memberitahu semua jika saya sudah menikah" Celetuk Fathar berhasil membuat pipi Diana merona.
"I.... Iya sebentar" Sahut Diana gugup.
Diana kembali masuk ke kamar untuk ganti pakaian. Sementara Fathar terkekeh geli melihat raut malu istrinya. Tak lama Diana sudah siap dan langsung menghampiri Fathar.
"Ayo A" Ucap Diana
"Sebentar" Fathar mengambil sesuatu dari tas kecilnya lalu menunjukkan nya pada Diana "Pakai" Sahut Fathar
"Cadar? " Tanya Diana
"Hmm... Kamu ingat kan rundingan kita tadi malam? " Tanya Fathar di angguki Diana"Oh iya, sebentar "Diana kembali ke kamar untuk memasang Cadar nya.
Tak lama Diana keluar. Dan itu berhasil membuat Fathar kembali terpukau. Istrinya terlihat semakin cantik.
"Maa syaa Allah, jamila.... min 'ajmal makhluqat allah wa'ana mahzuzat biha" Gumam Fathar
(Maa syaa Allah, Cantik..... Salah satu ciptaan Allah yang paling indah dan saya beruntung memiliki nya).Diana yang melihat reaksi Fathar pun jadi ragu. Apakah penampilan nya tidak bagus? Fikir Diana.
"Ekhmm... A... Aku pakai ini gak papa? Apa jelek? " Tanya Diana khawatir
"Tidak, sudah sempurna. Kamu cantik maa syaa Allah" Puji Fathar
Blusshh-
"Ma... Makasih" Gugup Diana
"Ayo... Kita pamit dulu sama Ummi dan Abi" Sahut Fathar di angguki Diana.
🌷🌷🌷
"Assalamu'alaikum Umi, Abi"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Sahut yang lain.
Di sana ada Ummi Hilya, Kiyai Luthfi, Alifa dan Faqih. Mereka yang semula duduk langsung berdiri setelah kalian datang. Pandangan mereka tertuju pada kalian, tepatnya Diana.
"Maa syaa Allah.... Ya Allah ini kamu Na? " Sahut Umi Hilya mendekati Diana.
"I.. Iya Umi" Jawab Diana gugup
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimnya Untukku
RandomDiana Nashwa Latifah, gadis 18 tahun yang sedari dulu memiliki hidup yang terbilang tidak teratur dan urakan. Gadis yang di paksa kuat menghadapi semua masalah sendirian. Harus menerima banyak nya rahasia pahit tentang keluarga nya dan penghianat Ke...