Chapture 16

112 3 2
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat ya.

Double upp🙌🏻

Tandai Typo

~HAPPY READING~

Setelah kejadian tadi, Fathar langsung pulang, tapi Fathar pulang ke rumah Ummi nya.

"Assalamu'alaikum" Lirih Fathar

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Ya Allah Fa kamu kenapa? " Khawatir Ummi Hilya

"Kenapa kamu bisa lebam gitu? " Sahut Faqih

Air mata Fathar tiba-tiba kembali luruh bersamaan dengan luruhnya tubuh Fathar menjadi memeluk kaki Ummi Hilya menyembunyikan wajahnya di perut Ummi Hilya.

"Ya Allah nak, kamu kenapa? " Tanya Ummi Hilya

"Ummi, apa yang harus aku lakukan mi. Istri ku kecewa, aku harus apa" Isak Fathar

"Nak" Lirih Ummi Hilya merasa sedih dengan putranya ini.

"Sakha mendatangi ku, dia berkata akan membawa Diana pergi jika aku melukainya lagi, dia bilang aku sudah melukai hatinya, aku mengecewakan nya Ummi. Aku harus apa" Isakan Fathar terdengar jelas di ruangan itu

"Kamu harus minta ampun sama Allah Thar, untuk luka yang ditorehkan pada istri kamu dan untuk sentuhan dengan bukan mahram kamu meskipun bukan mau kamu" Sahut Faqih

Ummi Hilya mengelus rambut Fathar lembut, ia tau kesalahan fatal bukan di sengaja dan bukan maunya Fathar tapi bagaimana pun juga hati seorang wanita adalah lemah akan cinta.

"Kakak kamu benar Fa, kamu berdoa, minta ampun sama Allah dan minta ampun sama istri kamu. Setelah itu buat dia lupa dengan hal ini dengan cara lebih istimewa kan dia" Ucap Ummi Hilya

"هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

“Mereka (istri) adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka” (Q.S. al-Baqarah: 187)."
Ummi Hilya membacakan sebuah ayat pada Fathar.

Ummi Hilya menangkup wajah Fathar yang sudah banjir air mata. Ia mengusap pipi itu untuk menghapus air mata Fathar.

Mawaddah dan rahmah tercapai hanya bila suami dan istri mampu untuk saling bersinergi. Istri memiliki hak untuk dimuliakan karena memuliakan istri termasuk perbuatan utama yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan, Rasulullah melabeli suami yang terbaik di mata Allah dan Rasulullah adalah yang mampu memuliakan istrinya.

Ingat nak, Rosulullah pun sangat memuliakan wanita. Kamu pun harus bisa melakukan itu. Memuliakan istri kamu itu kewajiban kamu. Jika kamu melakukan kesalahan maka minta maaf dan lebih muliakan lagi dia"jelas Ummi Hilya panjang lebar

"Kamu ngerti kan? "

Fathar mengangguk samar.

"Terus itu kamu luka karena Sakha? " Tanya Faqih

"Iya, gak papa. Dia mungkin kecewa karena aku memberikan luka di hati kakaknya" Jawab Fathar

"Sini Ummi obati dulu" Ucap Ummi Hilya

Lalu Ummi Hilya dengan telaten mengobati luka itu. Yang bertanya Kiyai Luthfi dan Alifa di mana jawabannya Kiyai Luthfi tengah pergi ke kajian yang mengundang nya sementara Alifa berada di sekolah nya.

Allah Mengirimnya UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang