Chapture 27

64 1 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Langsung aja okey

DON'T COPY MY STORY

~HAPPY READING~

Sebelum dokter keluar keluarga Diana datang dengan wajah sedikit panik. Setelah di periksa, dokter itu tersenyum sumringah.

"Gimana dok? " Tanya Fathar khawatir

"Putri saya gimana? " Tanya Fara

"Alhamdulillah tidak papa, hanya kelelahan dan... "

"Dan? Jangan bikin penasaran dah" Celetuk Sakha kesal

"Ning Diana tengah mengandung" Ujar Dokter sembari tersenyum.

Deg

"A... Apa? " Gumam Farhar masih shock

"Benar Gus, Ning Ana hamil. Sekarang sudah memasuki usia 2 minggu, alangkah baiknya di jaga dengan benar terlebih Ning Ana jangan sampai banyak fikiran dan kelelahan karena imun tubuh beliau tidak cukup baik" Jelas sang Dokter

"Alhamdulillah ya Allah" Pekik mereka

"Serius? " Tanya Sakha lalu terbit senyuman di wajahnya "Gue jadi Paman" Pekik Sakha

"Yeshhh jadi paman" Celetukan Sakha di sahuti kekehan oleh orang-orang yang ada di situ.

"Kamu ini" Kekeh Fara

Faqih yang melihat adiknya masih bengong itu segera menpuk pundak Fathar. Menyadarkan Fathar dari keterdiaman nya.

"Kenapa ngelamun. Kamu gak seneng punya anak? " Tanya Faqih heran

"Kenapa nak? " Tanya Fara

"A... Aku" Lidah Fathar terasa kelu untuk mengucapkan kata, ia terlanjur senang "Ya Allah" Lirih Fathar menitikan air mata lalu bersujud untuk melakukan sujud sukur.

"Ya Allah, aku sangat berterimakasih untuk kesempatan ini" Lirih Fathar berdiri lalu segera masuk tanpa menghiraukan orang-orang yang bengong melihat keanehan Fathar.

"Dasar" Kekeh Alifa

Di dalam kamar, Fathar melihat Diana sudah sadar. Wanita itu sedang bengong sambil mengelus perut nya yang masih rata.

"Humaira" Celetukan Fathar menyadarkan lamunan Diana.

"'Aa" Ujar Diana kembali menangis

Fathar tersenyum lalu memeluk Diana "Stttt kenapa nangis hmm? " Tanya Fathar

"Aku hamil 'A? Kita mau punya anak? Aku gak mimpi kan" Isak Diana seperti anak kecil

Dengan gemas Fathar menciumi wajah Diana, hidung merah, mata bulat nya berkaca-kaca menambah kesan gemas Diana.

"Iya, aku tau humaira. Makasih banyak, aku akan jaga kalian dengan baik" Ujar Fathar

Diana menelusup kan wajahnya di ceruk leher Fathar. Ia masih shock dengan ucapan dokter tadi. Fathar sendiri, ia mengelus punggung Diana untuk menenangkan wanita itu.

Allah Mengirimnya UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang