4

6.5K 511 3
                                    

Adel hanya mengiyakan di ikuti ashel di belakangnya. Mereka sebenarnya tidak ada tujuan tapi juga tak berani menolak permintaan orang tua.

Di mobil cuma hanya ada keheningan mereka sama sama malu untuk sekedar saling mengenal satu sama lain.

"Kok kamu berani banget sih?"  Ashel memecahkan suasana yang terasa dingin dan kaku

"Berani apanya?" Adel bingung dengan pertanyaan tiba tiba dan menggantung itu

"Kita gak saling kenal kok kamu berani memutuskan semuanya?" Ashel yang akhirnya memberanikan diri menatap adel

"Emangnya nikah harus kenal dulu yah? Gak juga. Lagian kan bisa pacaran pasca nikah" Adel memarkirkan mobilnya di sebuah taman

"Kalau boleh tau kenapa kamu cegah aku bunuh diri kemaren ?" Sungguh ashel penasaran, walaupun alasan kemanusiaan harusnya adel tak sampai ingin menikahi gadis itu bukan ?

"Jujur awalnya dengan alasan kemanusiaan, setelah liat kamu yaudah ngalir aja" Adel mencoba menjawab sejujur jujurnya, toh kejujuran tidak akan menghianatinya

"Cowok brengsek mana sih yang bisa ninggalin kamu?" Adel berusaha mengulik isi hati calon istrinya

"Hemm, namanya azeean, 2 bulan lagi seharusnya kami nikah. Tapi dia malah menghamili sahabat ku dan mereka menikah minggu ini" Ashel sudah siap menangis ketika kembali mengingat kejadian pahit itu

"Kalau kamu terluka berarti kamu kalah. Kalau kamu kecewa berarti dia menang atas segalanya. Kamu boleh sedih tapi bukan untuk selamanya" Adel ikut merasakan sakit yang ashel rasakan sungguh dia sangat peka

"Kamu masa gak punya pacar?" Oh ayolah masa lelaki setampan dan semapan adel tidak memiliki pacar

Awalnya adel ingin merahasiakan semuanya tapi atas nama kejujuran dia akhirnya menyerah. Lagian ashel adalah calon istrinya tak masalah jika dia jujur.

"Mau tau alasan saya mengambil keputusan yang begitu cepat?" Adel menatap ashel dengan pandangan sendu yang sulit di artikan

Ashel hanya mengangguk, dia sangat penasaran akan hal ini. Hatinya terus bertanya tanya, mencari jawaban mengapa pria ini bisa mengambil keputusan gila dalam hidupnya.

"Sekitar tahun yang lalu hemm mungkin lebih, saya ditinggal nikah sama persis seperti kamu, namanya chika dia menikahi kakak tingkatnya dan meninggalkan saya. Karena saya tau rasanya jadi kamu saya dengan cepat mengambil keputusan itu, saya tau betapa sakitnya terluka, betapa ingin menghilang saja dari dunia ini, betapa putus asa dan menderita" Adel sekalian curhat mengingat masa kelam itu, masa dimana hatinya kosong saat di tinggalkan penghuninya tiba tiba

"Kamu gak usah takut. Saya bukan orang jahat. Saya akan berusaha bahagiain kamu" Sambung adel penuh keyakinan, dia bukan pria ingkar yang hanya omong doang

Dalam hati kecil ashel dia masih ragu mereka tak saling cinta, mereka baru kenal dan yang pasti dia masih sangat mencintai seorang zee.

Sebenarnya dari tadi ashel salah fokus melihat betapa tampannnya pria disebelahnya ini. Kulitnya begitu bersih dan tubuhnya mengeluarkan aroma maskulin yang memabukkan.

Bagaimana bisa pria asing ini akan menjadi suaminya sebentar lagi.

"Melihat keakraban orang tua kita sepertinya kamu tidak akan bisa menolak lamaran saya, jadi kamu hanya bisa menerima semuanya. Percaya sama saya, saya akan buat kamu bahagia saya janji" Adel lembut sekali sampai ashel lupa bahwa mereka baru saling mengenal

"Mau dimobil aja atau turun?" Adel bertanya sambil tersenyum manis sekali

"Turun aja yuk" Ashel yang sempat malu karna ketahuan memperhatikan adel











*Asikk udah mulai akrab nihhh. Jan sampe udah baper lu tinggalin del siap siap kita geprek rame rame

Me and My Broken Heart (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang