Di perjalanan ashel memecahkan keheningan di antara mereka berdua.
"Oh iya shel. Karena kita sama sama ga ada waktu buat nentuin gedung mana yang mau dipakai. Jadi papi aku yang milihin. Makanan juga mami aku sama mommy kamu yang nentuin. Gapapa kan?" Ashel menyampaikan pesan orang tuanya yang hampir dia lupakan
"Hemm. Kamu yakin sama semua ini? Ini benar benar gila adel. Pernikahan bukan sesuatu yang bisa kita mainin. Aku khawatir nanti kita gak bakal sanggup" Ashel meluapkan semua kekhawatiran yang dia miliki kalau bukan sekarang kapan lagi
"Untuk mundur sekarang udah terlambat banget shel, jatuh cinta emang gak semudah itu tapi aku yakin kalau kita berusaha gak akan ada yang mustahil" Adel memang orang yang selalu optimis dan itu meruntuhkan kegundahan ashel
Walaupun sebenarnya adel juga ragu dengan semuanya. Tapi dia tak mau dicap sebagai lelaki tak punya pendirian. Bagaimana jika dia dan ashel gagal di tengah jalan, tapi adel terus percaya takdir tak pernah salah.
"Besok jadikan kita ke studio olla ?" Adel berusaha mengalihkan pikiran ashel dari kegundahan nya tadi
"Iyaa, jam 6 sore katanya" Ashel menjawab
"Oke. Aku jemput kamu jam 4 an lah ya" Adel tersenym
Ashel hanya mengangguk tanda ia mengerti, saat sampai di kediaman ashel, adel langsung bergegas pergi karena dia ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Keesokan harinya adel dari pagi harus cepat mengerjakan pekerjaanya agar tidak terlambat menjemput ashel, bahkan dia membatalkan semua jadwalnya sore itu.
Saat semua selesai dia bergegas kerumah calon istrinya itu. Karena takut ashel terlalu lama menunggu dia melajukan mobilnya dengan maksimal.
Untung saja dia tidak terlambat dan membuat ashel kecewa.
"Kok kamu pucat? Kamu sakit?" Tanya ashel melihat adel pucat dan seperti mengeluarkan keringat dingin
"Hem? Enggak kok" padahal tubuhnya benar benar lemas minta diistirahatkan
"Udah makan?" Tanya ashel sekali lagi
Adel hanya menggelengkan kepalanya, ternyata karena kesibukannya dia sampai lupa makan dari pagi tadi, hingga jam segini. Padahal dia punya penyakit asam lambung.
"Yaudah yuk makan dulu, aku masakin. Masih ada waktu kok berdoa aja gak macet, sama kak olla juga kan" Ashel refleks menarik tangan adel masuk kerumah
Setelah menyuruh calon suaminya duduk, ashel yang sudah berpakaian rapi mulai memasak untuk adel, walaupun cuma masakan sederhana yang bisa cepat dimasak.
Dalam hatinya adel menerawang jauh mungkin begini jadinya jika nanti mereka jadi suami istri. Ashel akan memasak untuknya setiap hari.
Membayangkan nya saja membuat adel tersenyum sendiri.
"Heh kok senyum senyum" lamunannya buyar saat ashel bertanya padanya
"Enggak kok, kayaknya emang gak salah pilih istri" jawaban adel tentu saja membuat ashel tersipu malu
Setelah selesai mengisi perutnya adel kembali segar lagi, dia benar benar kelaparan ternyata.
"Masakan kamu enak banget" puji adel ke calon ibu dari anak anaknya
"Makasih" sekali lagi adel membuat ashel terbang ke awan
Mereka berangkat ke studio olla sedikit terlambat namun tak apa olla tak akan marah, selain dia sahabat yang pengertian dia adalah kakak yang baik.
*Udah main ngayal aja tuh titan udah sok sok berkhayal eh kaga jadi awas aje lu del
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Broken Heart (Delshel)
FanfictionCinta adalah bentuk kumpulan perasaan yang tidak bisa kau duga. Jangan patok dirimu dalam rasa sakit yang berlebihan, maknai cinta untuk diri sendiri sampai itu cukup untuk kau bagi ke orang lain. Bagaimana mungkin mereka menikah padahal kurang dar...