28

6.7K 487 13
                                    

Ashel melihat ke arah adel yang atensinya dari tadi terganggu oleh bunyi pesan masuk di handphone nya, saat sedang menatapnya adel menyadari hal itu mereka saling bertatap tatapan. Ashel tidak bicara dia hanya menaik kan alis nya tanda bertanya.

"Chika ngespam" Dia tidak mau berbohong, dia harus jujur karna baginya jujur adalah cara agar menghindari pengkhianatan

"Chat apa?" Mereka mengobrol sambil berjalan kembali ke kamar

"Ajak ketemuan" Adel memberi handphone nya agar ashel bisa membaca sendiri

"Gausah aku percaya kamu kok, terus kamu mau ?" Ashel menolak saat adel memberikan handphone nya karna baginya itu tetap privasi adel

"Engga lah, aku ga bales dia dari kemaren kemaren makanya ngespam, apa aku blokir aja ya?" Adel takut ashel merasa kurang nyaman jika mantan nya itu masih terus berusaha menghubunginya

"Terserah kamu sih, kalau ke ganggu banget yaudah blokir aja" Mereka terlah sampai di kamar, ashel merebahkan dirinya yang masih terasa lelah itu

Adel mengikuti ashel merebahkan dirinya juga, dia memejamkan matanya sesaat sebelum memblokir nomor chika dari ponsel nya itu.

"Kamu blokir ?" Ashel menatap adel dia tersenyum manis

Adel merengkuh tubuh ashel, perempuan itu menegang seketika melihat pria nya menyerang tiba tiba.

"Boleh kan shel?" Tanya nya sambil ngedusel dusel ke istrinya itu

Ashel gugup tentu saja jantung nya tak karuan, tapi bukan nya mereka sudah menikah, dia adalah milik adel tidak ada alasan untuk menolak.

"Boleh" Ashel mengusap usap rambut prianya itu sebenarnya geli saat pria itu mencari posisi nyaman di dadanya namun mau bagaimana lagi ?

Mereka berpelukan cukup lama adel sebenarnya kembali mengantuk karna elusan ashel di rambutnya namun pria itu malah beranjak menjauh sebelum dia benar benar tertidur.

"Gimana zee?" Adel bertanya sambil menatap ashel

"Hah ? Dia kenapa ? Kok kamu nanya tiba tiba?" Ashel kaget

"Dia ga bgehubungin kamu?" Adel penasaran karna melihat ekspresi zee di pernikahan mereka kemarin sangat terlihat jelas bahwa pria beristri itu belum move on

"Ada sih tapi ga aku bales, paling marsha yang ngehubungin aku, aku jawab sih seadanya" Bagaimana pun dia masih kecewa pada marsha walaupun memaafkan marsha adalah keputusan nya

"Bagus deh soalnya ga suka aja sih kalau masih ganggu, dia juga udah punya istri kan, ngapain masih ngehubungin mantan" Sejujurnya adel malas sekali jika mendengar nama zee pria itu terlampau jahat pada istrinya itu.

Tapi dia bersyukur haha karna berkat zee berkhianat dia bisa bertemu dengan ashel dan menikah dengan nya.

Hari berganti namun adel sama sekali belum menyentuh ashel lebih, karna dia takut ashel akan membencinya jika dia meminta hak nya secara tiba tiba.

Sedangkan ashel heran karna adel masih belum mengambil hak nya, apakah ashel kurang di mata adel atau adel merasa tak suka pada tubuhnya.

"Nanti barang barang kamu bakal langsung di anterin ke rumah baru kamu ya" Gracio sedih saat melihat putranya ingin pergi kerumah sang mertua dan akan pindah kerumah bari setelah nya

Shani dari tadi masih menangis dia masih tak menyangka bahwa akan segera berpisah dengan putra satu satunya itu.

"Mami jangan sedih kan adel bakal sering kesini" Adel memeluk maminya erat karna sebenarnya dia juga berat meninggalkan rumah nya itu

"Kan ada kristoy yang setia menemani mami" Sambungnya sambil mengacak ngacak rambut adiknya

Christy sejak tadi sudah berkaca kaca namun gengsi bocil ini lebih besar dia malu jika harus menangisi orang yang selalu dia ejek itu.

"Mami titip adel ya shel, kalau dia nakal atau jahat pukul aja gapapa" Shani memeluk ashel erat

"Hehe papi titip mau cucu yang banyak ya del xixi dua belas aja cukup kok" Perkataan nya dihadiahin cubitan dari shani dan muka ashel yang melotot kaget

Adel hanya geleng geleng kepala sambil berlalu menggandeng ashel ke mobil mereka, mereka bergegas menuju kerumah anin untuk menginap di sana.

Mereka mampir ke beberapa tempat untuk membawa makanan kerumah anin karna adel tau dheo mertuanya sangat suka makan.

"Itu zee bukan sih?" Adel mendelik jijik saat melihat zee sedang di coffe shop yang mereka datangi

Yang mereka lihat adalah zee yang sedang membentak marsha dan marsha yang sedang menangis.

Hati ashel teriris melihat sahabatnya itu, walaupun marsha telah jahat tapi tetap saja naluri sahabat membuat ashel panas.

Dia ingin mendatangi zeesha namun lengan nya di tahan adel.

"Jangan ikut campur bukan urusan kita, nanti malah jadi salah paham" Ashel hanya mengangguk sedih

Dia merasa marsha juga tidak bahagia, dia kesal pada zee yang egois dia tau zee adalah sumbu pendek yang sering meledak tiba tiba, apakah marsha sanggup menghadapinya sendirian ?

Karna yang dia tau marsha di jauhi keluarga karna hamil di luar nikah, dan di jauhi sahabatnya karna telah mengkhianati ashel, wanita itu benar benar sendirian dalam kondisi hamil dan bersuami seorang azeean.

Semoga zee cepat sadar bahwa dia telah menyianyiakan berlian, cukup satu kali dia kehilangan berlian karna tergoda berlian lain, setelah ashel jangan sampai dia kehilangan marsha.






















*semoga marsha juga bisa bahagia, zee tobat yuk sebelum author kasih azab

Me and My Broken Heart (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang