Di sebuah kamar bernuansa hitam abu, seorang gadis remaja duduk di kursi meja belajar sedang berkutat dengan laptop didepannya.
"Salah."
"Ini salah."
"Haduh macam bikin tidak ada yang sesuai kata-katanya." Ucap gadis bersandar pada kursi sembari memijat pelipisnya.
Apa yang dia kerjakan dilaptopnya adalah novel.
Iya novel bukan yang lain.
Pertama-tama kenalan dulu, gadis yang sedang frustasi ini namanya Ivana Hendrick. Usianya sekitar 17 tahun dan merupakan mahasiswa jurusan informatika, ia termasuk anak yang pintar dan kurang suka dengan keramaian.
Bisa dibilang introvert, memiliki sikap dingin dan datar meskipun mukanya itu jadi orang paling famous di kampusnya tapi tidak ada yang berani mendekatinya.
Anaknya suka berkhayal dan hasil khayalannya itu dibuat dalam cerita lalu diupload ke situs novel online dan hasilnya banyak yang suka sehingga ia bisa menghasilkan penghasilan dari ceritanya tersebut.
Selain menulis cerita, Ivana juga bekerja sebagai salah satu karyawan di salah satu cafe.
Kembali ke cerita, Ivana frustasi karena cerita satu ini merupakan hasil pemikiran sendiri namun karena suka lupa sama alurnya ya udah mau gimana lagi.
Jadi ceritanya gini dimulai dari seorang pria bernama Axton Windson yang menabrak anak 7 tahun bernama Raeka, lalu dibawa kerumah sakit sembari mencari data tentang anak itu. Lalu Axton sadar kalau Raeka memakai kalung yang sama dengan kalung yang ia hadiahkan kepada keponakannya saat berumur 5 tahun, selanjutnya Axton melatih keras Raeka dan membuat anak itu menjalankan misi diumur yang ke 10 tahun sampai Raeka mendapatkan misi untuk menyelinap masuk ke mansion kakak dari Axton, Daniel untuk mengawasi pergerakan dari anak perempuan yang katanya diangkat menjadi bagian dari keluarga dengan Raeka menyamar sebagai pelayan disana.
Begitulah potongan cerita tersebut, cerita ini baru sampai di pertengahan ya belum sampai akhir walaupun begitu Ivana juga menambahkan bumbu-bumbu laga dan aksi disetiap cerita.
"Apa aku harus istirahat dulu yah." Dia bergumam sendiri sebelum ponselnya mengalihkan perhatiannya.
Ah, ternyata sahabatnya telepon.
"Ya"
"Ingat Ivana, sejam kita harus selesaikan tugas kelompok kau tidak lupa kan?"
"Ya"
"Kita nanti ketemu di cafe seberang kampus, buat diskusi tugas kita."
"Oke" menutup telfon sepihak.
Daripada stress mikirin alur selanjutnya yang belum jelas, mending ia keluar kerjakan tugas sekaligus menenangkan pikirannya.
Menyimpan laptop ke dalam tasnya beserta buku-buku penting yang masuk, Ivana pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri dan bersiap-siap.
.....
Ivana saat ini berada di halte bus sekitar rumahnya menunggu taksi pesanannya datang.
Sambil menunggu, Ivana mendengarkan musik dari headset yang sedang ia gunakan sembari mengirim pesan kalau ia sedang dalam perjalanan.
Ivana yang melihat taksi pesanannya datang langsung masuk ke dalam mobil setelah memastikan benar taksi pesanannya, ia duduk di kursi sebelah kiri yang dekat dengan pintu mobil karena ia duduk sendiri.
Taksi pun melaju ke tempat tujuan, Ivana masih mendengarkan lagu dari ponselnya sampai taksi berhenti di perempatan karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayziel | Pre-order
ActionBEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBIT Apa jadinya jika seorang penulis novel masuk ke dalam novel buatannya sendiri yang belum tamat? Yang tertarik silahkan baca, yang tidak suka boleh diskip typo bertebaran 23032023-02022024-END