9

8K 801 3
                                    

Rayziel hanya tersenyum tipis dengan tangan kanan berada dibawah meja, pria itu juga menunjukkan senyum tipis sebelum.

Syuut
Brak

Sebuah palu bagian cakar menusuk meja dimana Rayziel duduk karena pria tersebut menyerang dari arah belakang.

Beruntung Rayziel bisa menghindar dengan cepat jadi bagian cakar palu tidak mengenai dirinya, kalau telat sedetik saja mungkin tubuhnya sudah habis ditusuk cakar palu.

Rayziel dengan cepat beranjak dari tempat duduknya dan menjaga jarak dengan pria itu, "Om pikir bisa menipu saya begitu?." Ucap Rayziel dingin dengan aura membunuh yang sangat kuat.

Membuat pria itu tersentak sesaat lalu kembali tenang meskipun ia merasakan tekanan tidak biasa dari bocah didepannya.

"Om tipu kamu? Kan saya sudah bilang kalau saya mau mengantar adek ke tempat ibu adek berada." Ucap pria itu sambil mencabut palu bagian cakar yang tertancap dimeja.

"Anda pikir bisa menipu saya? Huh anda salah besar." Ucap Rayziel bergerak cepat mendekati pria itu.

Jleb

Menancapkan belati ke paha pria itu dengan kuat lalu menarik dengan kasar, "Aarrgrh dasar bocah nakal." Ucap pria itu melempar palu ke Rayziel

Rayziel mengindari palu yang melayang ke arahnya lalu berlari menuju pintu masuk perpustakaan.

Damn.

Pintu perpustakaan dikunci, pasti pria itu sempat mengunci pintu saat masuk. Cari mati.

'Bangsat' Batin Rayziel belok berlari melewati rak-rak buku yang tinggi.

Luas perpustakaan yang besar memudahkan Rayziel berlari tidak menentu arah diantara rak-rak buku untuk membuat pria tersebut kebingungan.

Peperangan tersebut membuat perpustakaan sudah sangat berantakan. Buku berserakan dimana-mana, banyak darah yang sudah mengering di beberapa halaman buku yang terbuka, beberapa buku sudah berlubang akibat tusukan cakar palu.

Saat ini Rayziel berada di belakang ujung pojok ruang perpustakaan.

Merasa sudah aman Rayziel berjalan pelan mengawasi sekitar, ia bernafas dengan tenang menetralkan jantungnya berdetak tidak karuan akibat berlari kencang.

Dadanya sesak, saat ini Rayziel tengah menenangkan diri berbikir bagaimana caranya ia bisa keluar dari perpustakaan ini.

'Six lacak pria itu'

'Jarak pria itu berada 20 meter dari lokasi anda tuan'

'Merepotkan'

Rayziel menunduk mengamati keadaan sekitar dan terlihat pria itu berjalan melewati rak buku.

"Adek jangan sembunyi loh, gak bakalan sakit kok cuma ditusuk." Ucap pria itu sambil memegang palu dengan bagian cakar berada disisi depan memukul.

Saat pria itu sedang melewati rak buku mencari Rayziel, anak yang dicari berada belum jauh dari pria tersebut sedang berpikir.

Brak
Srekk

Sebuah palu melayang dari arah belakang sudut rak membuat Rayziel tersadar dari pikirannya, untung bisa menghindar serangan palu dengan cepat.

Namun karena perbedaan waktu yang sempit membuat Rayziel bisa menghindar tapi tidak memungkinkan wajahnya tergoras cakar palu.

Terlihat pria muncul dari sudut rak memperlihatkan senyumnya setelah menancapkan palu dirak buku.

Senyum pria itu terlihat sangat kentara, 'dia tidak cocok jadi psikopat' Batin Rayziel menatap datar.

Tapi tunggu dulu, ada darah diwajah pasti pria itu sudah...

Rayziel | Pre-orderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang