5

10.9K 950 10
                                    

Setelah seminggu lamanya dirumah sakit akhirnya Rayziel bisa pulang, ceritanya sih sudah bisa pulang.

Lukanya pun sudah kering seminggu yang lalu namun entah Axton, Deon dan Adit mengatakan kalau ia masih sakit dan belum boleh pulang.

Jadilah tambah seminggu dirumah sakit, Rayziel jadi bosan karena terlalu lama dirumah sakit.

Sekarang Rayziel tengah mengemasi pakaian yang ia gunakan selama dirumah sakit dalam tas ransel berwarna hitam dibantu oleh Deon.

Kalau Adit sedang duduk disofa tengah bermain dengan ponselnya.

"Sudah." Ucap Rayziel lalu meresleting tas ranselnya lalu menatap Deon datar.

"Sudah? Let's go ayo kita pulang." Adit memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu mengambil tas ransel Rayziel.

Rayziel mengangguk lalu turun dari atas brankar rawat, belum kakinya sampai menapak lantai badannya pun melayang dan pelakunya adalah Deon yang menggendong Rayziel koala.

Sempat linglung karena tubuhnya melayang mendadak, Rayziel menyandarkan kepalanya dibahu Deon sambil menatap tajam orang yang menggendongnya.

'Mentang-mentang masih kecil ini tubuh main angkat-angkat saja'

Sementara Deon yang ditatap tajam Rayziel hanya acuh dan jalan menuju parkiran.

Sopir Axton yang sudah menunggu disamping pintu dengan sigap membuka pintu belakang mobil untuk sang tuan.

Perjalanan dari rumah sakit menuju mansion Axton terbilang jauh, sepanjang jalan Rayziel duduk dipangkuan Deon dengan Adit disebelahnya.

Awalnya Rayziel mau duduk sendiri namun tidak diizinkan bahkan Deon memeluk erat perutnya dan Rayziel hanya pasrah.

'Six' Batin Rayziel memanggil sistem.

'Ya tuan?'

'Siapa tokoh utama di cerita ini?' Rayziel bertanya.

Kalau bukan Rayziel yang jadi tokoh utamanya lalu siapa?

'Tokoh utama dicerita ini adalah Velicia tuan' Jawab Six.

Ngajak ngelud, udah gak kenal, burik, murahan jadi tokoh utama lagi.

'Akan ku bunuh kau' Batin Rayziel, jiwa psikopatnya meronta-ronta minta bunuh seseorang.

'Untuk sekarang tuan tidak bisa bunuh dia karena akan ada banyak penghalang' Ucap Six mengingatkan Rayziel agar tidak melakukan sesuatu dengan gegabah.

'Kalau begitu kita bongkar kebusukan mereka sedikit demi sedikit biar Daniel dan anak-anaknya yang memutuskan' Rayziel membuat rencana dan dianggukii oleh Six.

'Tuan, misi anda adalah mendapat perhatian Daniel'

.....

Mobil sampai didepan gerbang besar berwarna hitam yang menjulang tinggi dan dibuka oleh bodyguard yang menjaga gerbang, bersamaan dengan mobil yang dikendarai Axton masuk melewati gerbang.

Saat ingin masuk, mereka mengerutkan keningnya lantaran suara ramai dari dalam, apakah ada tamu? Pikir mereka.

Ternyata keluarga Daniel dan ibu dari Velicia yang berkunjung dan sekarang mereka ada diruang tamu bersama seorang wanita yang memasang wajah datar.

Menyadari kehadiran Axton dan yang lain, wanita tersebut langsung tersenyum dan menghampiri.

"Kalian sudah pulang? Bagaimana keadaan Ray?" Tanya Willona Dandellion Windson, istri dari Axton sambil memperhatikan Rayziel yang tertidur digendongan sang anak.

Rayziel | Pre-orderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang