Di hari natal yang ditunggu semua orang, dimansion Axton semua maid dan beberapa bodyguard sedang mendekorasi mansion untuk hari natal.
Axton sedang memasang hiasan pohon natal diruang keluarga bersama Deon dan Adit, sedangkan Willona sedang memasak kue kering didapur.
Di saat orang lain sibuk dengan pekerjaan mereka, Rayziel malah bergelut dengan selimutnya diatas tempat tidur. Mungkin sudah lama tidak tidur nyenyak karena selama ini ia setengah tidur dan waspada pada sekitarnya walaupun tidur.
'Selamat hari natal tuan, semoga tahun depan akan menjadi tahun yang lebih baik' Seru Six muncul dalam bentuk hologram robot.
'Tuan' Melihat tuannya yang tidur seperti beruang gua, Six tersenyum miris.
Satu
Dua
Tiga
'TUUUUUAAAA BAAAAAANGUUUUUNN' Teriak Six di kepala Rayziel.
"Zzzzzz." Rayziel masih tertidur dengan nyenyak, bahkan ia menaikkan selimutnya sampai di bagian bahunya.
'Tuan bangun ayo tuan' Six berusaha membangunkan Rayziel namun apa daya bocil satu ini tidak bangun bahkan tidak terganggu dengan suara Six.
Clek
Samuel membuka pintu dan menggelengkan kepalanya kala lihat adiknya yang sangat kebo itu.
"Dek bangun hari ini natal loh, adek gak mau buka kado gitu?" Samuel menggoyangkan tubuh Rayziel pelan.
"Eugh." Rayziel yang terganggu membuka matanya sedikit melihat Samuel yang tersenyum padanya.
"Adek tidurnya nyenyak banget, habis main game apa begadang nih?"
Rayziel mengangkat sebelah alisnya, kemarin ia tidur cepat kok karena kelelahan dan sangat ngantuk.
Willona membawanya ke mall untuk keliling sekaligus belanja barang natal katanya, awalnya Rayziel pikir Willona hanya beli baju buat natal tapi ibu dari Deon dan Adit itu membeli peralatan masak, perabot rumah bahkan membeli sofa untuk ruang keluarga.
Rayziel bahkan sampai malu sendiri karena Willona cari tipe sofa yang nyaman tapi sesuai dengan apa yang ia mau.
"Gak ada." Samuel ber'oh'ria.
Melihat Rayziel ingin balik tidur Samuel mengendong tubuh adiknya, "yok bangun dek jangan balik tidur lagi."
"Huh hmmm." Rayziel berdehem sembari menggaruk kepalanya yang gatal.
Samuel menurunkan Rayziel didepan pintu kamar mandi karena ia tahu adiknya sangat mandiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.
"Adek mandi dulu, abang siapkan baju." Rayziel mengangguk masuk ke kamar mandi, Samuel berjalan ke arah lemari dan mengambil baju yang pas untuk hari natal.
Setelah mandi dan dipakaikan baju, Samuel turun ke ruang keluarga dengan Rayziel dipangkuannya.
Disana terlihat Deon sedang memasang bintang di puncak pohon natal yang cukup tinggi dengan Adit yang memegang tangga agar kakaknya tidak jatuh dan Axton yang sedang menyusun hadiah dibawah pohon natal.
"Selamat natal." Ucap Rayziel mengalihkan perhatian Axton, Adit.
"Selamat natal baby." Ucap Axton dan Adit bersamaan.
Adit tersenyum pada Rayziel dengan tangannya masih setia memegang tangga, "gak kerasa udah natal, baby nanti dapat banyak hadiah loh."
Rayziel mengangguk mengiyakan. Samuel duduk disofa bersama Axton yang selesai menyusun hadiah disebelah Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayziel | Pre-order
Hành độngBEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBIT Apa jadinya jika seorang penulis novel masuk ke dalam novel buatannya sendiri yang belum tamat? Yang tertarik silahkan baca, yang tidak suka boleh diskip typo bertebaran 23032023-02022024-END