Hari perayaan sekolah
Banyak mobil dan motor yang terparkir di parkiran sekolah, banyak orang yang datang untuk meriahkan acara ulang tahun sekolah.
Baik dari keluarga murid, warga sekitar, tamu khusus beserta para donatur sekolah datang mengunjungi.
"Woy ini lo pasang disebelah sana." Ucap Dimas memberikan tali bendera merah putih ke salah satu siswa.
"Ini masih kotor anjing, sapu yang pelan." Marah Melati pada siswa laki-laki yang sedang menyapu.
"Halah biasa saja neng, udah tau gua malas sapu begini." Ucap siswa tersebut diakhiri gumamnya.
"Apa lo bilang?" Tanya Melati dengan senyum tipis.
"Gak gak ampun."
Simon menatap bosan teman-temannya yang sedang mempersiapkan hiasan kelas, Ivy membaca buku novel dan Arga sedang mengetik di MacBook nya.
"Woy Ivy, gak bosen apa baca tulisan mulu, Eeng gua lihat." Ucap Simon melihat Ivy baca buku novel.
"Gak dan gak akan pernah kalau ceritanya menarik pasti gua baca." Ucap Ivy tanpa mengalihkan pandangannya.
"Maniak novel njir." Gumam Simon.
Brak
"Anjing."
"Pelek-pelek."
"Ayam goreng."
"Bangsat."
Alzia membuka pintunya dengan tidak manusiawi.
"Lo semua ikut gua, bawa biskuit yang kita sudah bikin kemarin." Ucap Alzia menunjuk Simon, Ivy dan Arga.
"Ck capek gua anjir." Gerutu Simon.
"Matamu dari tadi cuma duduk diam gak bikin apa-apa." Ucap Ivy menatap Simon sinis sambil menutup bukunya.
"Tapikan gua capek."
"Jalan." Ucap Arga membuat Ivy dan Simon terdiam dan jalan mengikuti Alzia.
"Eh itu si Alden pada kemana?" Tanya Simon melihat bangku Alden yang kosong, cuma ada tasnya.
"Biasa lu tau kan." Jawab Alzia memutar bola matanya malas
"Oh."
Sebelum keluar, mereka berpapasan dengan Ayara yang menghampiri mereka.
"Eh teman-teman, pacar aku ada dimana ya?" Tanya Ayara dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.
"Dih ngapain tanya gua, lo yang biasanya paling dekat dengan Alden." Jawab Simon menatap Ayara sinis.
"Ih menjauh sana, sok centil lo." Ucap Ivy mengibaskan tangannya.
"Heh mending lo chatlah, ngapain tanya kita gak guna juga." Ucap Alzia pergi keluar kelas diikuti Ivy, Simon dan Arga yang menatap dingin Ayara sedari tadi.
Ayara yang awalnya tersenyum langsung berubah sinis.
"Cih bangsat gak guna, dimana bocah itu?" Ayara menghentakkan kakinya didepan pintu kelas dan mengirim pesan pada Alden.
You
Heh bocah sialan
Dimana lo?!Alden
DirumahYou
Mau kesini gak!
Atau gue minta bokap cabut kerja perusahaan biar lo tunduk sama guaDisisi lain Alden menatap dingin layar ponselnya, sedetik kemudian menyeringai.
Alden
Datang kesini
Ada kejutan
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayziel | Pre-order
AzioneBEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBIT Apa jadinya jika seorang penulis novel masuk ke dalam novel buatannya sendiri yang belum tamat? Yang tertarik silahkan baca, yang tidak suka boleh diskip typo bertebaran 23032023-02022024-END