24

4.9K 515 11
                                    

Rion masih setia mengusap kepala Rayziel yang tertidur pulas sambil memandangi wajahnya, ia menatap rumit.

Adik? Entahlah.

Tiba-tiba Rayziel membuka matanya membuat netra abu-abu nya bertatapan dengan Rion yang membuat sang empu kaget dan sedikit menjauh dari Rayziel.

Rayziel menatap datar lalu melihat keluar jendela dimana langit sudah berwarna oranye.

Ia bangun dengan sedikit linglung lalu berjalan keluar perpustakaan meninggalkan Rion yang menatap sendu dari belakang.

Rion menghela nafas, "seandainya aku tahu lebih cepat."

Flashback

Rion menuju kantor Daniel dengan setengah hati saat mendapat panggilan dari ayahnya.

Awalnya ia berniat untuk mencari bukti dari kecelakaan ibunya tersebut namun harus tertunda.

"Ayah."

"Tuan saat ini sedang ada meeting dengan klien tuan muda." Lisa, sekretaris Daniel membungkuk memberi hormat.

"Kapan?"

"Dua jam lagi tuan." Lisa menatap datar Rion.

"Teh."

"Baik tuan." Lisa membungkuk hormat segera menyiapkan teh untuk Rion.

Ingin sekali Rion pergi mencari bukti tapi sudah terlanjur dikantor Daniel jadi mau tidak mau ia harus menunggu di kantor sang ayah.

Clek

Rion masuk ke dalam ruangan lalu duduk disofa panjang dengan pikiran berkecamuk, ia memijit pelipisnya pelan.

Ingatkan dirinya untuk mencekek ayahnya a.k.a Daniel.

Netranya menangkap setumpuk dokumen yang acak-acakan diatas meja kantor Daniel, Rion bangkit untuk merapikan dokumen yang berantakan tersebut.

Bukan berarti ia berbakti pada orang tua, ia hanya tidak suka sesuatu yang berantakan dan tidak beraturan.

Ia menyusun dokumen sesuai dengan urutan awal dokumen sebelum berantakan.

Saat menaruh tumpukan berkas terakhir, Rion tidak sengaja menjatuhkan map yang berada di sudut meja sehingga beberapa lembar dokumen keluar dari map tersebut.

Rion mengambil map tersebut beserta beberapa lembar dokumen untuk dikembalikan ke dalam map tersebut.

Menaikkan satu alis sebelah saat melihat tes DNA beserta logo rumah sakit di lembaran pertama, ia membaca kata demi kata.

Deg

Di dalamnya tertera nama Daniel beserta nama Rayziel dengan hasil 99,99% Daniel adalah ayah biologis dari Rayziel.

Jantungnya berdetak dua kali lebih kencang, muncul perasaan bersalah saat mengingat perlakuan dirinya yang mengabaikan Rayziel.

Tanpa ia sadari air mata turun dari pelupuk matanya.

Selembar foto jatuh dari dokumen yang Rion pegang membuat sang empu tersadar lalu memungut foto yang jatuh.

Foto yang berisi keluarga Daniel dengan Zack , Samuel, Rion, Nathan dan Ethan saat masih kecil beserta Ola yang sedang hamil.

Foto keluarga yang sangat harmonis, dulu.

"Hiks maaf hiks."

Wajah Rion berubah menjadi datar, keluarganya memang bego sejak meninggalnya sang ibu. Kalau musuh memang ingin kehancuran keluarganya, maka akan senang hati Rion membantu.

Rayziel | Pre-orderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang