7

11.2K 926 10
                                    

Hujan turun sangat deras membasahi bumi, langit gelap malam membuat suhu diluar menjadi sangat dingin.

Tap
Tap
Tap
Tap

Terdengar suara langkah kaki yang melangkah cepat, berlari melewati perumahan gang kecil.

Seorang anak remaja lelaki tengah memgendong seseorang yang lebih kecil darinya dipunggungnya, dengan jaket kulit milik anak remaja yang melekat pada tubuh mungil tersebut.

Langkahnya menuju sebuah mansion tak terpakai yang diyakini warga sebagai tempat angker dan terbengkalai.

Anak remaja tersebut masuk ke dalam dan menuju sebuah kamar yang berada dilantai dua bangunan tersebut.

Pintu terbuka dan terlihat sebuah kamar yang mewah, luas dan ada dua komputer diatas meja belajar, kasur king size dan banyak fasilitas dalam satu ruang.

Bahkan ada banyak senjata yang tersimpan di ruangan tersembunyi di kamar ini.

Anak yang berada di gendongan anak remaja tersebut membuka matanya dan hendak mengusap matanya tapi dicegah sama yang lebih tua.

"Jangan, mata sakit." Ucap remaja tersebut.

Anak itu mengangguk lalu minta turun dari gendongan remaja lelaki tersebut.
"Aku mandi, kau lapor." Anak mungil memberikan ponselnya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamar.

Remaja tersebut menerima ponsel milik bocah mungil dan menekan nomor panggilan untuk segera melapor.

"Hmm?"

"Semuanya sudah beres paman."

"Baiklah, besok bawa Ray pulang dengan selamat."

"Ya."

Lalu menutup telefon secara sepihak bersamaan dengan anak kecil yang keluar dari walk ini closet dengan baju kaos hitam yang besar dan celana hitam selutut.

Tubuh kecilnya tenggelam dalam baju tersebut dan celananya nyaris tidak terlihat, membuat remaja yang selesai menelfon terpana dengan keindahan didepannya.

Dia adalah Rayziel yang sehabis menyelesaikan misi.

Karena kamar mandi terhubung dengan walk in closet jadi setelah mandi air hangat, Rayziel langsung menggati bajunya tanpa harus keluar kamar mandi.

"Ganti baju, jangan rusak." Remaja tersebut mengangguk dan mengembalikan ponsel Rayziel lalu masuk ke walk in closet.

Rayziel duduk di atas kasur king size tersebut, membuka ponselnya membalas chat dari Deon dan Adit. Setelah membalas chat tersebut Rayziel langsung tertidur karena lelah tambah hujan yang mengguyur deras diluar.

Pintu walk in closet terbuka menampilkan remaja laki-laki yang tampan dengan kaos putihnya yang pas ditubuhnya dan celana hitam selutut, remaja tersebut terkekeh dengan cara tidur Rayziel imut lalu menggunakan sistem dalam dirinya untuk menganalisa kondisi fisik tubuh mungil tersebut.

"Suhu tubuh rendah -39 derajat, harus menghangatkan tubuh Rayziel." Ucap remaja tersebut lalu berbaring disamping Rayziel.

Merasakan seseorang berbaring Rayziel memiringkan tubuhnya dan memeluk remaja yang berada disebelahnya, seperti guling.

Remaja tersebut terkekeh lalu memeluk balik tubuh Rayziel, mengatur suhu tubuhnya agar bocah yang ia peluk tetap hangat sehabis hujan.

'Apapun yang terjadi, Al akan selalu melindungi dan menjaga Ray'

.....

3 hari yang lalu saat keluarga Daniel pulang setelah makan malam.

Axton, Deon, Adit terus berebut siapa yang akan tidur dengan Rayziel sedangkan Willona dan Rayziel menatap datar mereka bertiga.

Rayziel | Pre-orderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang