Prolog

1.6K 57 0
                                    

"Gue ragu, Ngga, lo beneran suka sama gue atau engga," ujar Laura membuat Lingga seketika melihat pada cewek tersebut.

Mata Laura berkaca-kaca kala mengingat apa saja masalah yang mereka hadapi akhir-akhir ini. Mulai dari Lingga yang sudah tak percaya padanya, hingga Lingga yang marah besar padanya akibat dia yang memarahi sepupu Lingga.

"Ra, apa yang lo ragu-in dari gue?"

Lingga masih tak mengerti, kenapa Laura bisa meragukan perasaannya sendiri? Bukankah Lingga susah menunjukkan semuanya pada Laura kalau dia mencintai Laura?

Mendengar pertanyaan dari Lingga, Laura menelan ludahnya susah payah. Cewek itu menarik napasnya panjang, lalu menghembuskan perlahan. Matanya yang berkaca-kaca menatap Lingga dalam, membuat Lingga juga balas menatapnya. Namun, tatapan Lingga berbeda dengan tatapan mata Laura, Lingga menatap Laura dengan tatapan kekhawatiran. Khawatir Laura meminta untuk dijauhi. Sungguh, Lingga tak sanggup jika harus jauh dari Laura.

"Gue rasa ...." Laura menjeda perkataannya, menelan ludahnya susah payah, kemudian melanjutkan kembali perkataannya. "Kita perlu sendiri-sendiri dulu. Gue ragu sama perasaan lo, buat gue kembali ragu sama perasaan gue."

"Ra," lirih Lingga tak terima Laura meminta untuk menjauh.

"Gue capek sama perasaan gue sendiri, Ngga. Gue butuh waktu."

Lagi, Lingga menggeleng. Dia tak siap jika harus menjauh. Cowok itu berdeham pelan, lalu bertanya, "Apa yang buat lo ragu? Gue bakal lakukan apapun biar lo gak ragu lagi, Ra."

"Gak perlu, gue hanya butuh waktu. Tolong jangan hubungin gue sampai gue yang duluan hubungi lo."

***

Hehehe

Welcome di series atau lanjutan dari Ayo Peka! ceritanya bisa dibaca terpisah kok.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah

Bye bye

Ayo Pacaran! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang