01

7K 507 20
                                    

Percayakah kalian dengan hal yang mistis? tentu saja tidak, seperti yang dilakukan gadis satu ini. Lihatlah, dia menonton film horor dengan ekspresi yang datar, seperti tidak takut saat jumpscare baru saja diperlihatkan.

"Iii tikit." Winter meledek kepada teman yang berada disampingnya.

"Gak usah so asik lo, diem aja." Temannya mencibir Winter, menyuruhnya diam dan kembali fokus pada layar lebar dihadapannya.

Winter hanya tertawa melihat betapa heboh teman disampingnya itu.

"Anjir mending gua pergi dari sini." Ucapnya karena sudah merasa risih dengan jeritan kaget dari orang-orang disini.

"Winter lo mau kemana?!" Teriak temannya karena Winter tiba-tiba bangun tanpa mengucapkan apapun.

"Toilet Gi." Entah terdengar atau tidak, dirinya melanjutkan langkah besar menuju toilet.

Di toilet

"Temen gue bisa-bisanya teriak cuma karena liat hantu. "Ia bergumam sembari membasuh tangannya di wastafel.

"Gue kalo liat hantu ajak kenalan aja ga sih?" Setelah mengatakan itu Winter lalu pergi.

"Matiin dulu kek kerannya."

"Ohiya lupa."

Winter berbalik lalu mematikan keran yang masih menyala, seketika dirinya tersentak.

Anjir yang tadi ngomong siapa?!

Dirinya masih membeku didepan cermin, ia tidak melihat siapapun kecuali dirinya dipantulan cermin.

"Hahaha, ga usah tegang gitu kali mukanya."

Winter berbalik dengan cepat, melihat keseluruh penjuru toilet, membuka satu persatu pintu yang ada namun nihil tidak ada siapapun.

"Gak lucu ya lo, keluar kalo berani!" Titah Winter, ia berpikir dirinya dipermainkan oleh seseorang.

"Gigi lo kalo bercanda ga lucu ya! awas aja lo"

Sedangkan disisi sebrang bisa disimpulkan bahwa ia sedang terbahak-bahak tanpa mengeluarkan suara.

"Katanya kalau lihat hantu mau diajak kenalan, sini kenalan."

Seketika ada yang meraih salah satu tangan Winter untuk bersalaman, padahal disana hanya ada dirinya seorang.

Winter kembali tersentak, ia memundurkan langkahnya setelah menepis apa yang menyentuh tangannya.

Aku bisa menyentuhnya?

Bukan Winter yang membatin, namun sosok lain disebrang sana.

Winter jatuh terduduk, ia memeluk lututnya sendiri lalu menangis pelan.

"Eh kok nangis sih? maaf aku cuma bercanda. " Ucapnya dengan nada sedikit panik.

"GAK LUCU ANJING! PERGI LO JANGAN GANGGU GUE!" Teriak Winter mengibaskan tangannya pada udara, berharap menyentuh sosok yang bicara padanya.

"Aku gak ganggu kok, kamunya yang-

plak

Ucapannya terhenti saat tangan Winter berhasil menampar pipinya, begitupun Winter, ia tak menyangka bahwa tangannya baru saja memukul permukaan halus seperti kulit manusia.

"Awwh." Ia meringis memegangi pipi kirinya yang baru saja kena tampar.

"Dasar manusia galak!"

"Hantu aneh!

"Galak!"

"Aneh!"

brak

Pintu toilet terbuka dan menampakkan sosok Giselle alias Gigi dengan wajah paniknya.

She is [winrina] | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang