02

3.7K 454 15
                                    

"hah?"

"Maksudnya, kamu bisa minta aku buat lakuin apapun yang kamu mau, selagi aku bisa. jadi jangan usir aku ya"ucap hantu itu memelas di akhir kalimatnya.

"lo mau jadi babu gue?"tanya Winter mengerutkan keningnya, ia masih bingung. Hantu menjadi babu untuk dirinya?

"Iyaa apapun, asal jangan minta aku pergi dari sini"

Winter terdiam sesaat, ada bagusnya juga jika dirinya mempunyai seorang 'assisten' yang bisa ia suruh-suruh. Tapi apa mungkin hantu bisa melakukan pekerjaan manusia, secara dia itu... hantu

"Aku kasih contoh, mie yang baru kamu buat, aku ambilin, tunggu"ucap hantu itu lalu bergegas pergi menuju dapur.

tak lama Winter tersentak dan hampir saja meloncat dari kasurnya, bagaimana bisa mangkok mie dan botol minum melayang dihadapannya sekarang, sangat horor.

"Ini aku, ga usah takut"ucap hantu itu sedikit terkekeh melihat ekspresi Winter yang sedikit tegang.

Winter berdecak, ia menerima mangkok tersebut.

disela Winter mengunyah makanannya, hantu itu bertanya soal nama.

"Winter, lo?"tanya Winter balik, hantu itu terdiam cukup lama.

"Aku ga inget nama aku, aku juga lupa siapa aku, bahkan aku juga ga yakin apa dulunya aku manusia atau udah jadi kaya gini"jawabnya.

"Jadi gue harus manggil lo apa kalo nama aja ga inget"ucap Winter.

"Ya udah, kasih aku nama"jawabnya antusias.

Winter menghentikan aktivitas makannya lalu menatap kedepan seolah hantu itu berada disana.

"Lo yakin?"tanya Winter, hantu itu menjawabnya dengan sangat antusias.

"Apa yaaa, nama anjing gue aja diambil dari makanan pokok"Winter terlihat berpikir.

"Memang siapa nama anjing kamu?"

"padi"

Sekarang hantu itu terlihat sangat khawatir, bagaimana jika nanti Winter memberikan nama dengan konsep yang sama?

"Karin"

"hah? apa??"

"Karina, sekarang nama lo Karina"

hantu yang sekarang bisa dipanggil Karina menunjukkan wajah terkejutnya, bagaimana bisa nama yang sebagus ini terpikirkan oleh manusia yang menamai anjingnya sendiri dengan nama padi.

"Karin?"

deg

mungkin jika karin manusia ia sudah mendengar detak jantungnya sendiri, tapi mengingat dirinya hantu hal itu tidak mungkin terjadi.

"jadi gimana, lo mau ga?"tanya Winter.

"iya mau"jawab Karin singkat, karena sungguh ia masih menahan rasa senangnya sekarang.

"lo ada dimana sih sekarang?"Winter menatap sembarang arah karena tak tahu dimana Karin sekarang.

"Disini"Karin meraih satu tangan Winter dan mengarahkan tubuhnya untuk menatap kearahnya. Winter sedikit tersentak, karena ia merasa tangan Karin yang sebelumnya dingin kini terasa hangat.

"Tangan lo kok anget sih"ujar Winter menggenggam tangan Karin.

Karin pun sedikit bingung dengan itu, tapi setelahnya ia bisa menyimpulkan.

"Mungkin jika aku manusia, ini adalah degup jantung. saat merasa senang jantung berdegup kencang dengan kata lain aku menjadi hangat dan begitupun sebaliknya, saat manusia merasa sedih degupan jantung sangat pelan dan aku akan menjadi dingin"

She is [winrina] | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang