06

3K 381 6
                                    

Flashback On

Setelah memilih beberapa pakaian yang sudah ia beli dengan Giselle, sekarang mereka berada di mekdi deket apartemen Winter.

"Junk food mulu lo ga bosen?"tanya Gigi, tapi dia juga ikut mesen makanan.

"Lu kan tau sendiri gue ga bisa masak selain mie"jawab Winter.

Saat mereka menikmati makanannya tiba-tiba Gigi bertanya karena sedari tadi ia sudah berusaha menahannya.

"Win, lo akhir-akhir ini ada masalah?"tanya Gigi dengan hati-hati.

"Engga tuh, kenapa?"Winter dengan muka heran nya menatap Gigi.

"Gue liat lo akhir-akhir ini beda aja dari biasanya, kaya ngomong sendiri?"tanya Gigi ragu-ragu.

"Hahaha apaan sih Gi, salah liat kali lo"jawab Winter terkekeh.

"Serius, Win, kalo gue temenin ke psikiater gimana?".

"Maksud lo?"tanya Winter menatap Gigi dengan kening yang mengkerut, Gigi diam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab.

"ya gue nyaranin lo ke psikiater, takutnya lo kenapa-napa"jawabnya.

Winter melempar garpu ke atas meja lalu berdiri, menatap Giselle dengan pandangan tak percaya.

"Maksud lo gue gila? sampe harus ke psikiater hah?"tanya Winter, matanya mulai berkaca-kaca.

"Engga gitu, Win, gue gak nganggap lo gila"Gigi ikut bangun, namun ucapanya tadi hanya membuat Winter merasa semakin sedih. Winter berbalik dengan air mata yang sudah jatuh meninggalkan Gigi.

"Jahat banget lo Gi"

Flashback Off

Sudah beberapa hari Winter diam dirumah, bahkan saat Gigi datang ke apartemennya ia tidak membukakan pintu untuk Gigi, biasanya dia membiarkan Gigi masuk, kali ini sandi apartemen nya diganti agar tidak ada seorang pun yang masuk.

"Males banget harus ke toserba"gumam Winter ketika melihat rak makanan yang biasanya menumpuk bungkusan mie kini kosong melompong.

Dengan terpaksa ia pun mengambil dompet dan langsung pergi menuju toserba, bahkan baju tidurnya pun tidak ia ganti. Biasa orang cantik pake baju apapun bakalan tetep cantik.

"mba, saya mau beli mie ini 10 bungkus terus yang itu 5 bungkus aja"ucap Winter pada kasir.

"Kakak bisa ambil sendiri ya mie nya, ini keranjang nya sudah kami siapkan"jawab mba kasir.

"Saya males ambilnya mba, ambilin yaa? masa mba gitu ke pembeli? mau dipecat karena gak melayani pembeli?"entah apa yang dilakukan Winter ini, tapi mba kasir nya menurut walaupun dengan tampang terpaksa.

"ini totalnya 100k kak"ucap mba kasir setelah selesai menghitung.

"tapi disini tulisannya 90k tuh mba, mba nipu saya ya?"tanya Winter saat melihat layar yang memang menunjukkan total harga belanjaan.

"iya, 10k nya buat bayar jasa saya"jawab kasir tersebut membuat Winter berdecak sedikit kesal.

Setelah membeli kebutuhan makannya Winter langsung kembali menuju apartemen.

Dijalan yang memang sekarang agak sepi karena sudah malam, biasanya orang menghindari jalanan sepi dan remang-remang, ini Winter dengan pedenya berjalan ke arah sana karena apartemennya bakalan lebih deket kalau lewat sini.

Kan alhasil dia dicegat sama beberapa orang.

"Hai nuna cantik, gak takut sendirian malem-malem gini?"tanya seorang cowok dengan tubuhnya yang agak sempoyongan.

She is [winrina] | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang