Hari ini adalah hari jumat, dimana seseorang akan disibukkan seperti hari sebelumnya, tapi tidak untuk Winter, dia masih lesehan dikamar ditemani hantu kesayangan nya."Keluar yuk, kamu gak bosen dikamar terus?"ajak Karin yang sudah bosen karena seharian dikamar Winter.
"Mau kemana lagi emang sih, semuanya udah aku datengin"jawab Winter, pencapaian dia setelah setahun nganggur adalah semua tempat yang ada di daftar kunjungan Winter sudah ia datangi semuanya.
"Ke toko kue nya Giselle aja"ujar Karin.
Benar juga, sudah lama Winter tidak mampir kesana, bahkan dia lupa kapan terakhir kali mengunjunginya.
"Sana keluar, aku ganti baju dulu"ucap Winter.
Suara langkah kaki terdengar menuju pintu kamar Winter lalu menutup dengan sendirinya, Menandakan bahwa Karin sudah keluar dari kamarnya.
Saat baru mengangkat bajunya hingga dada, dia kembali menurunkan nya dan dengan cepat menoleh kearah pintu.
"Jangan boong ya hantu mesum!"tunjuk Winter tepat kearah Karina yang berada di depan pintu.
Karina nyengir dia membuka pintunya kembali lalu kali ini benar-benar keluar dari kamar Winter.
"Padahal tinggal sedikit lagi bisa liat dua harta karunnya Winter,cih"gumam Karin dibalik pintu.
Kini dipinggir trotoar mereka berjalan dengan Karin yang lebih dulu, dia bersenandung kecil menyanyikan lagu yang baru saja dia dengar saat di bus tadi.
"Nega nomu yeppo otokhe otokhe"
"Karin"panggil Winter.
Karin menoleh kebelakang menghentikan lagunya.
"Geli aku dengernya"ucap Winter mendapatkan cibiran dari Karin. Lalu Karin sengaja berteriak menyanyikan lagu itu membuat Winter menghembuskan napasnya gusar.
Sekarang, diseberang jalan terdapat toko kue milik Giselle, terpampang dengan jelas nama toko tersebut
Kue Gue
Sebenernya yang namain toko Giselle bukan dia sendiri, tapi orang yang dari kemaren Winter cari gak ketemu-ketemu.
"Karin sini nyeberang"ujar Winter, Karin yang berada didepan kembali berjalan kebelakang menghampiri Winter.
"Kue Gue"gumam Karin membaca nama toko kue Giselle.
"Namanya gak ada yang bagusan dikit apa"ucap Karin.
"Tau si Ningning, emang rada bocil anaknya"jawab Winter.
"Si Ningning!"teriak Karin membuat Winter kaget.
"Iya si Ningning, biasa aja ya, Rin"
"Itu si Ningning Winter!!"sedari tadi Karin menunjuk kedepan, karena Winter tidak tau Karin menunjuk kemana ia pun hanya celingukan.
Karin langsung mengarahkan kepala Winter kedepan, menatap kedalam toko kue Giselle yang terdapat Ningning disana, duduk di dekat jendela dan sedang memperhatikan sesuatu disana.
"Ayo cepet kesana!"Karin langsung berlari kesana, padahal lampu untuk pejalan kaki masih merah.
Masih banyak mobil yang berlalu-lalang, dan kejadian selanjutnya sudah terpikirkan oleh kalian.
"Karin Awas!!"teriak Winter.
Ciittt!
Brak!
●
●●
●●●Ceklek
"Selamat datang di toko Kue Gue, ada yang bisa saya bantu, kak?"ucap staff toko saat Winter baru saja masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is [winrina] | ✔️
De TodoBayangkan jika hantu menjadi assisten mu, memasak setiap pagi, membersihkan ruang tamu, menemanimu main dan belanja. Awalnya Winter menolak kehadiran nya, tapi seiring berjalannya waktu, bahkan takdir pun akan disalahkan jika ini benar-benar terjadi...