-Thirteen-

45 8 2
                                    

Saat aku sudah sampai di bawah, aku melihat Harry. Tapi ada yang aneh dengan dirinya. Setelah aku perhatikan baik-baik... ya! dia belum juga mandi. Bagaimana aku bisa mengetahuinya? Sangat mudah. Rambut nya yang masih acak-acakan, dan dari badan nya yang belum terlihat fresh, masih terlihat jelas sekali kalau ia baru bangun.

"Harry! mengapa kau belum mandi? Sekarang sudah jam 9." Tanya ku dengan nada sedikit keras.

"Mengantarmu ke sekolah tidak perlu mandi. It just wasting my time." Jawabnya

"Tapi kamu bau Harry! You must take a shower. Atau... aku tak akan mau diantarkan oleh mu!" Ucapku ragu-ragu

"Uhm.. sudahlah tidak apa-apa. Lagipula aku juga tidak terlalu bau. Aku sudah memakai parfume." What? dia memakai parfume? Tapi kan ia belum mandi. Bisa kah kau bayangkan bau badan bercampur dengan bau parfume? ugh, disgusting! Tapi yasudahlah, aku tidak mau berdebat dengannya.

"Okay.. let's go hazz, i don't want to waste my time" Jawabku sambil berjalan keluar rumah. Harry hanya mengikuti ku dari belakang.


Saat aku ingin membuka pintu, Harry tiba-tiba menahan ku.

"Wait, Ms. Monique. Let me open this door for you." Ucapnya sambil membukakan pintu mobil untuk ku. Yaaa he's a gentleman.

"Thankyou Styles" Jawabku sambil tersenyum padanya.


Kita pun akhirnya berangkat ke sekolah. Sebenarnya aku sudah high school sekarang dan sebentar lagi akan lulus.

Diperjalanan, hal yang dilakukan Harry hanyalah melirik ku terus menerus. Dan kadang di selingi tawa kecil atau senyum jailnya yang menunjukan dimplesnya. Bisa dibayangkan bukan, seberapa salting nya aku di mobil. Tapi aku sadar aku tidak bisa terus menerus salting seperti ini. Karena nanti Hazza akan meledek ku.

"What are you doing hazz?" Tanyaku dengan tatapan jail

"What?" Dia malah balik menanya? Ugh.

"Why do you always glance at me from earlier?" Tanyaku tanpa menoleh kepadanya.

"Aku hanya fokus menyetir sejak tadi." Jawabnya pura-pura tidak tahu. Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, Harry sudah memotong pembicaraanku.

"We're here!" Potongnya. Ugh... mengapa ia menyebalkan sekali pagi ini?

"Okay! thanks for the ride babe" Ucapku berterima kasih.

"Oh ya... Nanti kau ingin dijemput ku atau di jemput your mom?" Tanya nya lembut.

"My mom. You must take a rest babe. And don't forget, you must take a shower!" Jawabku.

"Seriously?" Tanyanya dengan tatapan menggoda. Seharusnya ia mendapat piala oscar dengan pemenang flirting terbaik sepanjang masa.

"Yeah" Jawabku sambil membuka pintu mobil.

"Wait!" Ujar Harry mengagetkanku.

"Apalagi Harr-" Belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku, ia langsung mencium bibir ku singkat.

"Well, okay. See you soon puffy!"

"Thankyou for the kiss babe. See ya!" Jawabku sambil keluar dari mobil dan langsung menutup pintu mobil.


Aku sedang membereskan loker ku saat tiba-tiba ada yang meneriak kan nama ku. Aku langsung mengenali suaranya karena suaranya sangat familiar. Yaa, siapa lagi kalau bukan Kailyn sahabatku.

"NATASHAAA!" Teriak nya dari kejauhan. Aku pun hanya menghiraukannya karena aku sedang membereskan loker ku ini.

"Hey Nat! aku sudah memanggil mu daritadi, mengapa kau diam saja?" Ucapnya saat ia sudah berada di sampingku.

"Apakah harus dengan teriak Kai? Dan apakah kau tak melihat nya kalau aku sedang merapihkan lokerku" Tanya ku malas.

"Yaa harus teriak karena kalau tidak, kamu tidak akan mendengarnya. Dan aku juga tidak melihat kalau kamu sedang membereskan loker mu." Jawabnya.

"Whatever Kai." Ujarku kepadanya

"Apa? Aku kan menjawab pertanyaan mu." Yaa, memang terkadang ia sangat bodoh. Tapi di sisi lain ia sangat baik dan terkadang ia menjadi sangat bijak.

"Bla bla bla... Btw, i'm not single anymore" Ucapku kepadanya dengan bangga.

"Woah! Aku sudah menduga nya." Said Kailyn dengan nada pura-pura kaget. Apa maksudnya? Apakah ia tau kalau berpacaran dengan Harry? Kalau ia tau, bisa-bisa Harry marah kepada ku.

"B-bagaimana bisa?" Tanya ku ragu-ragu.

"Bisa apanya? Oh maksud mu bisa menduga? Yaa aku melihat mu turun dari mobil seorang cowo tadi." Jawabnya. Jadi.. dia melihat aku turun dari mobil Harry. Baiklah.. apakah ia melihat kalau aku berciuman dengan Harry? Ah, tapi lebih baik aku tidak menanyakannya. Karena bisa-bisa ia curiga apa yang aku lakukan di dalam mobil itu.

"Oh. How about you Kailyn? Still single huh?" Tanya ku langsung mengalihkan pembicaraan

"Well, nope. I have a boyfriend now." Jawabnya. Jujur, aku sangat terkejut dengan jawabannya. Siapa yang mau dengan wanita idiot seperti dia? Yaa walaupun ia baik dan cantik.

"Woah!! really? are you serious?" Tanya ku dengan terkejut. Bisa-bisa dia hanya membohongi ku karena aku sudah punya pacar sedangkan ia belum.

"If you don't trust me... What if we double date tonight?" Ajak nya berusaha meyakinkan ku.

"Well, Okay." Aku ingin menanyakan siapa pacarnya, tapi sepertinya ia juga tidak peduli siapa pacar ku. Jadi, biarkan pertanyaan ku terjawab oleh waktu.

"Chez Bruce at 8pm." Ujarnya mengajukan nama restaurant untuk nanti malam.

"Okay then." Jawabku setuju.

"I have to go Nat. See ya after school and tonight!" Ucapnya sambil meninggalkan ku. Yaa, aku dan dia memang tidak satu kelas, tapi kita sudah bersahabat sejak umur 5 tahun.

"See ya soon Kai!" Ucapku sambil melambaikan tangan kepadanya.


Bel sekolah pun sudah terdengar, aku harus masuk ke kelas sekarang juga. Aku mendapatkan Science di pelajaran pertama dan Art di pelajaran kedua. Bagi yang mau tahu Kailyn seperti apa orang nya, kau bisa melihat nya di multimedia. Nama panjang nya Kailyn D'or. Ya, dia ada keturunan perancis dari dad nya.



Mr. StylesWhere stories live. Discover now