-Eighteen-

40 6 5
                                    

Sesampainya di rumah, aku langsung melemparkan tas ku ke sembarang arah. Aku benar-benar sedang kesal dan juga capek karena kegiatanku ini. Karena aku juga sedang bosan, aku langsung membuka hp. Betapa terkejutnya aku ketika melihat Natasha mempost foto ia bersama Brooklyn sedang berada di sebuah taman, dengan caption "It's been a long time xx". Apa yang ia maksud sebenarnya, apakah ia ingin membuatku tambah kesal? Karena aku juga tidak mau kalah, aku langsung mentweet "You will know the truth soon. All the love, H" di twitter. Dan seketika itu juga twitter ku penuh dengan notification.

Karena tidak ada hal apa-apa yang bisa kukerjakan di rumah, aku pun berniat untuk pergi ke rumah Natasha. Kebetulan Natasha nya sedang pergi, jadi ini adalah kesempatanku untuk memberi tahu rencana ku kepada orang tua nya. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menyalakan mesin mobil ku dan langsung pergi tanpa mengganti pakaianku.

Natasha's POV:

Sore ini aku berjalan di taman dengan Brooklyn setelah aku membersihkan diri dirumah. Taman yang aku kunjungi dengan Brooklyn ini tidak jauh dari rumah, taman ini biasanya tempat bermainku saat aku masih kecil. Aku juga sengaja mempost foto selfie ku dengan Brooklyn di Instagram agar Harry merasa cemburu. Tapi sepertinya foto selfie tersebut tidak mempengaruhi apapun.

"Isn't this beautiful?" Tanya Brooklyn tiba-tiba.

"Huh?"

"Yeah, berjalan-jalan ditaman ketika sore hari dan ditemani oleh mantan kekasihku sendiri." Ujarnya

"Owh! Sebenarnya ini terasa sangat awkward you know..." Balasku setelah aku mencerna semua perkataannya.

"Apakah itu bermasalah?" Tanyanya.

"Tidak. Tentu saja tidak." Jawabku sambil tersenyum bodoh.

"Sebenarnya, aku ingin sekali bisa deket dengan mu lagi Nat, tapi kamu selalu menjauh." Langkah kita pun terhenti dan kita sekarang berada dalam posisi duduk di dekat danau. Taman itu memiliki danau yang tidak terlalu besar.

"Apa maksudmu Brook?" Tanyaku kaget saat ia berbicara seperti itu.

"Ya, aku ingin kita bisa menjadi teman dekat. Tidak harus bepacarankan kalau aku ingin dekat denganmu?"

"You know what Brook? Aku sebenarnya tidak ingin menjauh darimu, tapi rasa gengsi yang ada dalam diriku itu sangat mengganggu. Aku juga ingin bisa berteman denganmu." Jawabku.

"So now, we're friend?" Tanyanya.

"Friend!" Sahutku. Dan kita pun berpelukan.

Entah mengapa aku mengharapkan kalau Brooklyn ingin memintaku untuk berbalikkan. Tapi pada kenyataannya ia hanya ingin sekedar sahabat. Ya, sekarang yang bisa kuharapkan hanya sifat Harry balik seperti semula. Aku sangat merindukannya yang dulu.

Setelah beberapa jam kita bermain-main ditaman, tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.30, itu artinya sudah sekitar satu jam kita disini. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang.

Harry's POV:

Aku sudah sampai di rumahnya Natasha ketika jam di tanganku menunjukkan pukul 17.00. Saat aku mengetuk pintu rumah nya Natasha, ternyata yang membukakan pintu adalah Aunt Maggie, Natasha's mom.

"Hello Mrs. Maggie" Sapaku sambil tersenyum.

"Hai Harry! Ayo masuk" Balasnya sambil mempersilahkanku untuk masuk. Her mom such a kind person. Pantas saja Natasha bersifat sangat sopan dan sangat baik.

Setelah kita berdua duduk di sofa, ia langsung menanyakan to the point 

"What's the matter Harry? Hari ini Natasha ingin aku yang menjemputnya karena katanya kamu tidak bisa mengantarkannya pulang. Tapi ternyata malah Brooklyn yang mengantarkannya pulang."

"Ah ya Brooklyn! Jadi, aku memiliki rencana sendiri untuk ulang tahunnya Natasha yang tinggal tiga hari lagi." Jawabku.

"May i know the plan?" Tanyanya.

"Of course! Itu tujuanku datang kemari untuk memberi tahukan rencanaku ini kepadamu." Jawabku.

Akhirnya aku langsung memberi tahukan rencanaku kepada Mrs. Maggie.

"It's just a stupid plan." Ujarku setelah memberi tahukan rencana ku.

"No no no! it's a brilliant plan Harry!" Ucapnya dengan bersemangat.

"Tapi bagaimana dengan tempat dan acara ataupun makanannya? Kita belum mempersiapkan apapun" Tanyanya bingung.

"Sudah tidak usah mengkhawatirkan itu semua. Semua itu sudah ada dalam pengaturanku. Aunt Maggie and Mr. Reynolds hanya perlu membawa Natasha ke Orchid Park. Taman itu adalah taman dimana aku menembak Natasha waktu itu." Jelasku.

"You're so sweet Harry! Aku akan memberi tahu rencana ini kepada suamiku setelah ia pulang kerja nanti." 

Aku pun hanya tersenyum

"But remember, jangan sampai Natasha tahu soal rencana ini." Ujarku.

"Promise" Janjinya sambil tersenyum.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 17.30, aku harus segera pergi sebelum Natasha pulang. Aku pun berpamitan dengan Aunt Maggie dan langsung meninggalkannya.

Natasha's POV:

Setiba nya aku dirumah, Brooklyn langsung meninggalkanku. Aku segera bergegas masuk ke dalam rumah. Saat aku sudah berada di dalam, aku menemui my mom yang sedang menonton acara The Voice.

"Hey mom!" Sahutku

"Hey sweetheart." Aku pun langsung mencium pipi nya.

Ia hanya tersenyum.

"Bagaimana tadi dengan Brooklyn?" Tanyanya

"Cukup menyenangkan mom, sekarang aku dengan dia hanya sebatas sahabat, tidak lebih." Jawabku.

"Well good. Aku harap kamu tidak melupakan Harry."

"Of course not mom. Tapi entah mengapa belakangan ini Harry bersifat aneh padaku." Ujarku

"Maybe he's busy. He's still member of One Direction right?" 

"Yeah, maybe you're right. He's busy." Jawabku dengan tidak bersemangat. 

Aku langsung membuka hp dan langsung mengirim message kepada Harry.

Harry's POV:

Ketika aku sedang fokus menyetir, tiba-tiba hp ku bergetar, dan benar saja ada message yang masuk. "Siapa yang mengirimi ku pesan jam segini? Tidak biasanya." Batinku mulai curiga. Saat aku membuka pesannya, betapa senangnya aku melihat nama Natasha muncul di layar hp ku.

"Harold, can we meet?" 

"I'm sorry love, i can't, i'm busy right now." Balasku. 

Setelah membalas pesan, aku pun langsung kembali fokus menyetir. Tidak boleh bermain hp ketika menyetir, ingat? Ketika menyetir kita harus 100% fokus pada jalanan. 

Mr. StylesWhere stories live. Discover now