Natasha's POV:
Setelah membaca balasan pesan dari Harry, aku hanya bisa memikirkan kesibukkan apa yang ia lakukan, padahal di sekolah ia hanya bersenang-senang dengan dua perempuan itu. Aku menaruh hp ku di sembarang tempat, sambil mencoba untuk menenangkan diri. Tapi nyatanya aku malah teringat ketika Harry menyatakan cintanya padaku. Aku segera membuang jauh-jauh pikiran itu karena itu hanya membuatku sakit hati. "Too much drama" batinku. Lebih baik aku tidur daripada aku memikirkan hal yang tidak ingin aku pikirkan. Aku sudah memejamkan mata, tapi tetap saja susah untuk tertidur. Karena aku paksakan, akhirnya aku pun tertidur.
Aku terbangun ketika hp ku tiba-tiba berbunyi. Ternyata ada telfon masuk. Karena aku baru saja bangun, aku tidak melihat siapa yang menelfon dan langsung saja mengangkatnya.
"Hey puff" Ujar sebuah suara di kejauhan.
Aku langsung terbangun dari posisi ku yang sedang tiduran tanpa memperdulikan apapun. Tidak menyangka, Harry menelfonku. Aku pikir ia sudah melupakanku, tapi ternyata tidak. Aku masih sangat kaget. Jadi, aku terbangun dari tidur ku karena telfon dari pacarku? Wow. Aku bahkan hanya bisa terdiam. Sampai aku lupa kalau telfon masih tersambung.
"Hey... Are you okay?" Tanyanya.
"Yeah, i'm fine. Hanya saja..."
"Hanya saja apa?"
"Hanya sajaaa.. Aku tidak menyangka kalau kamu akan menelfonku." Jawabku sambil terbata-bata.
"Owh.. I just wanna check your situation babe" Ucapnya.
"Everything is fine. Nothing have to worry about." Jawabku berbohong. Tentu saja keadaan sekarang ini sangat tidak bisa di katakan baik-baik saja. Apakah Harry bermain-main dengan dua perempuan lain sampai tidak memiliki waktu untukku bisa di bilang baik-baik saja? Atau Harry yang sekarang sangat cuek denganku bisa di bilang baik-baik saja? Tentu saja jawabannya tidak.
"Okay then, i have to go. As i said, i'm busy right now. Sorry Puff"
"Wait!"
"What else?"
"I miss you" Jawabku. Harry hanya terdiam sesaat.
"Bye, love you" Sahutnya setelah terdiam beberapa saat. Dan telfon pun langsung ia matikan tanpa memperdulikan jawabanku terlebih dahulu.
Harry's POV:
Sebenarnya aku menelfon karena aku sudah tidak bisa menahan rasa kangen ku padanya. Aku sangat kangen dengan suaranya. Sudah lama aku tidak berbicara dengannya karena stupid plan ini. Tapi yaa aku harus mengikuti prosedur awal jika ingin semua ini berjalan dengan lancar.
Saat ia bilang "Everyhting is fine", sebenarnya aku tahu kalau ia berbohong. Aku tahu sikapku padanya saat ini sangat keterlaluan dan pasti membuat ia sedih. Oh Natasha, andai saja ulang tahun mu bisa dipercepat, kamu tidak akan terus-terusan sedih seperti ini. Dan aku tidak perlu lagi untuk dekat-dekat dengan perempuan lain.
Dan ketika ia bilang "I miss you", aku ingin sekali mengatakan yang sebenarnya kalau aku juga sangat merindukannya. Tapi aku tidak boleh keteteran dengan itu, bisa-bisa nanti rencanaku gagal. Baru saja aku mengambil handuk untuk mandi, tiba-tiba telfonku berdering. Dari nada dering nya, aku tahu kalau yang menelfonku adalah salah satu dari the boys atau crew/stuff dari One Direction. Karena untuk mereka, nada dering nya aku bedakan dari yang lain, agar tidak merepotkan dan jika ada emergency jadi lebih mudah. Saat aku melihat nama yang ada di layar hp ku, ternyata Niall lah yang menelfonku.
"What can i do for you Nialler?" Sapa ku.
"Harold, aku dan teman-teman akan mengadakan dinner di The Ledbury, at 8pm. You must come with us." Ujarnya langsung to the point
"Bagaimana jika aku tidak bisa?" Tanyaku bercanda
"Please Hazz" Mohonnya.
"Okay, wait for me" Jawabku.
"See you there curly hair" Dan ia pun langsung mematikan telfonnya.
Kata-kata yang diucapkan Niall mengingatkan ku pada sesuatu. Oh ya, aku jadi teringat ketika Natasha memanggilku Harold ataupun Hazza. Sudahlah Harry, jika kamu terus memikirkannya, nanti rencana ini akan terasa bertambah berat.
Memilih outfit adalah hal yang sangat simple untukku. Untuk nanti malam, aku menggunakan celana jeans hitam dan kemeja lengan pendek berwarna abu-abu yang sudah pasti tiga kancing diatas akan ku buka serta topi. Untuk sepatu nya, aku menggunakan boots berwarna coklat yang biasa aku pakai.
Natasha's POV:
Harry benar-benar berubah sekarang, apa aku harus memutuskan hubungan kita? Tapi aku tidak akan bisa melakukan itu. Aku sudah terlanjur cinta dan menyayangi dirinya.
Selang 15 menit ketika aku baru saja mengerjakan pr dari Ms. Anne, hp ku lagi-lagi berbunyi. Ketika aku melihat siapa yang menelfonku, ternyata kali ini Brooklyn lah yang menelfonku. "Ada apa Brooklyn menelfonku sore-sore seperti ini?" pikirku.
"Hey Nat. Nanti malam aku ada dinner bareng teman-temanku. Apa kamu mau ikut?" Tanya Brooklyn ketika aku mengangkat telfonnya.
"Hmm.. Let me think first." Jawabku.
"Hanya tinggal jawab ikut dan tidak Nat, tidak perlu berpikir" Ini lah hal yang aku tidak suka dari Brooklyn, selalu saja tidak sabaran dan selalu menganggap enteng.
"Baiklah, aku ikut." Setelah aku pikir-pikir, lebih baik aku ikut. Toh aku dirumah juga tidak ada kerjaan. Daripada aku memikirkan Harry terus menerus, lebih baik aku hangout sesekali.
"The Ledbury, 8pm. See ya Nat" Ujarnya
"Ok, bye" Seketika itu juga telfon langsung aku matikan.
Sekarang sudah jam 6 sore, aku harus segera mandi dan bersiap-siap. Outift ku hari ini adalah casual dress berwarna hitam.
-skip-
Sesampainya di The Ledbury, aku melihat Brooklyn, Kailyn, Niall, dan beberapa temannya Brooklyn seperti Louis, Liam, Daniel, dan juga Robin.
"Hey!" Sapaku kepada mereka
"Wehey hey!" Balas Niall. Yang lainpun ikut membalas sapaanku.
"Kamu tidak bareng dengan Harry?" Tanya Niall berbisik
"Tidak." Jawabku simple sambil berusaha untuk tersenyum setulus mungkin.
Kita semua duduk di meja yang bisa di bilang agak kebelakang, karena kita rame, jadi kita dapat yang di belakang. Niall memperkenalkan temannya yang bernama Zayn padaku. Kita semua berbincang-bincang, sesekalinya tertawa karena lelucon yang dibuat oleh Brooklyn maupun Niall. Mereka bilang kalau kita masih menunggu teman yang belum datang. Tapi, aku tidak memperdulikannya.
Karena kita semua sudah menunggu lebih dari 15 menit, akhirnya kita memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu. Kita memesan berbagai macam makanan, tapi untuk minumannya, kita semua memesan wine.
Belum lama setelah kita memesan makanan, pintu restaurant terbuka dan menampakkan seorang lelaki bersama seorang wanita. Mataku sesaat tidak berkedip sama sekali karena kedatangan mereka.
-------------------------------------
A/N: Maaf yaaa kalo ceritanya kurang nyambung dan nge skip jauh bgt, soalnya aku bikin ini jugs udah ngantuk bgt hehehe xx
YOU ARE READING
Mr. Styles
FanfictionNatasha Monique adalah seorang perempuan yang sedang jatuh cinta dengan seorang laki-laki bernama Austin Mendes di sekolahnya. Tapi siapa tahu kalau Austin Mendes selama ini hanya menyamar? Enjoy the story xx "Semua masalah datang setelah kebahagiaa...