BAB 02: THE WEDDING

1.3K 252 49
                                    

~ Happy Reading ~






MY DOCTOR MY HUSBAND

Rosé mendengus kesal, percuma saja dia membantah kalau pada akhirnya Jaehyun akan tetap memaksa nya habis-habisan. Tapi ini bukanlah sesuatu yang bisa dibiarkan begitu saja.

Rosé mengira niat Jaehyun untuk menikahinya itu hanyalah omong kosong belaka agar dia tidak jadi bunuh diri. Tapi ternyata pria itu benar-benar serius dengan niatnya untuk menikahinya.

Saat ini mereka tengah berada diperjalanan menuju rumah keluarga Jeong Jaehyun untuk meminta restu kepada kedua orang tua dokter muda itu. Rosé sudah bersikeras menolak, tapi Jaehyun bukanlah orang yang mudah dibantah keinginannya.

Apapun yang sudah dikatakan oleh Jaehyun, maka itu hal mutlak untuk orang yang diajak bicara oleh sang dokter muda.

"Nanti kalau orang tua ku menanyakan sesuatu padamu, kau tidak perlu menjawabnya. Biar aku saja yang bicara. Kau hanya perlu memperkenalkan dirimu sebagai tunanganku." ujar Jaehyun mengisi kekosongan disepanjang jalan mereka.

"Aku akan mengatakan pada orang tua mu kalau aku adalah jalang yang kau hamili." sahut Rosé ketus.

"Rosé, jangan lagi, aku mohon. Kita sudah membahas masalah ini sebelumnya kan?"

"Aku juga sudah mengatakan kepada mu berkali-kali kalau aku tidak butuh belas kasihan-mu, dokter. Sungguh, aku sudah mempersiapkan diri untuk mati. Setidaknya kalau bayi ini mati, aku juga akan ikut mati, agar kami sama-sama tidak merasakan kesakitan." ucap Rosé ngotot.

Jaehyun mengusap wajahnyaㅡ mencoba sabar menghadapi si keras kepala Park Rosé.

"Itu lebih baik daripada kau menyesal. Hidup hanya sekali, jangan pernah sia-siakan apa yang sudah Tuhan kasih kepadamu. Jaga anak itu sampai dia lahir."

"Aku tidak mau. Menjaga dia sama saja memperbanyak kesialan untuk ku."

"Astaga Park Rosé, bisakah kau buka hati dan pikiran mu. Dia buah hatimu sendiri. Dia anakmu, darah dagingmu. Sekejam itukah kau mau membunuhnya?"

Rosé menoleh ke arah Jaehyun dengan tatapan tajam.

"Kau tidak pernah merasakan apa yang sedang ku rasakan, dokter. Tentu saja mudah bagimu untuk berkata seperti itu. Kau punya keluarga kaya, kau berpendidikan, kau juga punya segalanya yang tidak aku miliki. Tapi lihat akuㅡ aku ini hanya wanita kotor. Derajatku sekarang sama seperti rongsokan. Tak ternilai dan tak berharga sama sekali." ucap Rosé nanar.

Jaehyun menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Pembicaraan mereka membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi Jaehyun tidak mungkin berdebat dengan Rosé sambil mengendarai mobil.

Berdebat dengan Park Rosé selalu menguras tenaga dan emosi.

"Baik, aku mengerti dengan posisimu saat ini. Tapi keputusanmu untuk aborsi atau bunuh diri bukanlah keputusan yang tepat. Kau hanya akan menyesal nanti, Rosé. Aku memang tidak pernah merasakan di posisimu, tapi aku harap kau mau paham dengan maksudku." ujar Jaehyun mencoba memahami Rosé.

"Aku benci di kasihani, Dokter. Aku benci terlihat lemah."

Jaehyun mengangguk paham. Pria itu menggenggam tangan Rosé dan mengusap punggung tangan wanita itu.

"Aku tidak mengasihani mu. Aku melakukan ini karena hatiku. Percayalah."

Rosé menoleh ke arah Jaehyun lalu menatap pria itu dengan lekat. "Karena hati?" ucapnya lalu tersenyum miris.

"Karena hatimu yang tidak tega melihatku bunuh diri atau bayi ini yang mati?" tanya Rosé.

Jaehyun diam untuk beberapa saat. "Tidak, aku melakukannya karena hatiku tidak bisa melihatmu melakukan itu. Intinya aku melakukannya karena hatiku yang mengatakannya kalau aku harus melakukannya demi dirimu."

[4] MY DOCTOR MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang