BAB 11: IZIN

1.3K 198 54
                                    


~ Happy Reading ~








MY DOCTOR MY HUSBAND

Rosé sebenarnya sudah sejak tadi terbangun, tapi tangan kekar yang memeluk tubuhnya tidak mau merenggangkan sedikit saja pelukannya. Hal itu membuat Rosé mau tidak mau harus terperangkap didalam kukungan tangan kekar suaminya.

"Apa kau sudah bangun, suamiku? Bisakah kau lepaskan pelukanmu? Aku mau menyiapkan sarapan dan keperluan kantormu." tanya Rosé sambil menepuk pelan tangan kekar suaminya itu.

Terdengar suara geraman khas orang bangun tidur tepat disamping telinganya. Jaehyun bukannya merenggangkan pelukannya, ia malah semakin mempererat pelukannya membuat Rosé mendengus sebal.

"Suamiku, kalau kau tidak mau bangun juga nanti bisa terlambat masuk kerja."

Jaehyun kembali mengerang malas. Pria itu mulai melonggarkan pelukannya membuat Rosé bisa bergerak sedikit. Tapi pria itu masih tidak ingin beranjak dari tidurnya dan memilih menenggelamkan wajahnya di tengkuk Rosé dan kembali tidur.

"Astaga Jeong Jaehyun, kau ini calon ayah. Kenapa malah semakin malas saja sih?" gerutu Rosé yang lama-lama jengah juga dengan kemalasan sang suami.

"Itu bawaan bayi nya, sayang. Anggap saja aku sedang mengidam sekarang." jawab Jaehyun dengan nada parau.

"Jangan suka mencari-cari alasan. Ini sudah cukup siang dan kau harus segera bergegas bersiap berangkat kerja. Aku akan memasak sarapan dan menyiapkan perlengkapan kerjamu." ucap Rosé.

Jaehyun mau tidak mau harus merelakan tidur nyenyak nya terganggu karena kewajibannya sebagai kepala keluarga. Pria muda itu menguap lebar-lebar, tidak peduli dengan tampang kusutnya setelah bangun tidur. Karena Rosé bilang kalau istrinya itu mengidam melihat wajah kusut bangun tidurnya.

"Astaga... suamiku saat bangun tidur itu adalah keindahan pagi selain udara dan matahari pagi. Benar-benar sempurna." gumam Rosé yang masih bisa didengar oleh Jaehyun.

Pria itu menarik tangan sang istri untuk kembali berbaring diatas ranjang, dan dengan segera Jaehyun langsung bangkit dari tidurnya dan mengambil posisi untuk mengukung tubuh Rosé dibawah tubuhnya.

"Sekarang kau bisa pandangi wajahku sepuasnya. Bukankah kau memang mengidam melihat wajah tampanku?" goda Jaehyun membuat wajah Rosé memerah malu.

"Kau bicara apa sih. Menyingkirlah suamiku, kita sudah cukup kesiangan untuk bangun."

"Kan morning kiss nya belum." Jaehyun merajuk seksi.

"Aku harus ke kamar mandi, perutku tiba-tiba mual." alibi Rosé agar bisa lepas dari godaan Jaehyun.

"Aku tahu kau sedang pura-pura sekarang, sayang. Masa trimester pertamamu sudah lewat. Jadi itensitas mual mu juga sudah berkurang. Jadi jangan mencoba-coba untuk membohongi seorang dokterr kandungan seperti suamimu ini, Rosé Jeong."

Rosé mendengus sebal. Dia tahu kalau sekeras apapun dia membohongi Jaehyun, maka dia akan tetap kalah dari suaminya itu. Mereka memang menikah karena ketidak sengajaan, tapi sikap Jaehyun seolah-olah sudah mengenal baik Rosé.

"Pejamkan matamu dan jangan membukanya sebelum aku kasih aba-aba. Mengerti?"

"Wahh.. apa sekarang istriku ini mulai berani memerintah suaminya sendiri?"

[4] MY DOCTOR MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang