[4] MY DOCTOR MY HUSBAND

BAB 20: BOM WAKTU

~ Happy Reading ~

MY DOCTOR MY HUSBAND

Bell apartemen berbunyi cukup nyaring. Rosé baru saja akan beranjak membuka pintu depan, namun langkahnya terhenti saat Jieun lebih dulu melesat menuju pintu depan apartemen nya dan membuka pintu apartemen nya.

"Oh, kau sudah datang?" pekik Jieun menyapa tamu nya.

Rosé yang penasaran pun membalikkan tubuhnya dan membulatkan kedua matanya saat melihat siapa tamu Jieun pagi ini.

.

.

Jieun menyuruh tamu nya masuk ke dalam apartemen Rosé seolah-olah dialah nyonya rumah nya. Rosé hanya memperhatikan dalam diam, padahal dalam hati wanita itu kini tengah mengumpat kata-kata kasar.

"Oh, selamat pagi, Rosé. Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu? Perut mu sudah semakin membuncit ya, sebentar lagi kau pasti akan melahirkan." kata tamu itu berbicara sopan di hadapan Rosé.

Rosé tidak mau menanggapinya, dia tahu kalau itu hanya basa-basi saja.

"Dimana Jaehyun? Dia libur kan hari ini?" tanya tamu itu lagi.

"Suamiku masih tidur." jawab Rosé dengan nada ketus nya.

"Rosé, bisakah kau sopan sedikit dengan tamu ku." kata Jieun.

"Maaf kak Jieun, tapi bukankah baru saja aku memperingati mu untuk tidak bersikap semena-mena di rumah ku. Aku nyonya rumah nya, dan aku berhak melarang orang tertentu yang akan mengunjungi rumah ku." ujar Rosé dengan tegas.

Sunhwa—tamu Jieun— dia tertawa mengejek ke arah Rosé.

"Jangan sombong, Park Rosé. Sebentar lagi status mu juga sudah tidak akan berarti lagi di rumah ini. Jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah penguasa rumah ini." kata Sunhwa.

"Jaga bicara mu, Kim Sunhwa. Sejak awal aku sudah menebak kalau kau pasti ada niat busuk mendekati suamiku. Dan ternyata tebakan ku benar. Kalau kau memang menyukai suamiku, bukan dengan cara seperti ini. Kau sangat licik."

"Seharusnya sejak awal kau sadar diri kalau memang sudah tahu akhirnya bagaimana. Tuhan tahu mana yang benar dan salah. Dan posisi mu saat ini berada di titik yang salah, Park Rosé." ujar Jieun menengahi.

Dia benar-benar masih marah karena mendengar betapa hebat dan panasnya percintaan Jaehyun dan Rosé yang dia yakini sengaja dilakukan oleh pasangan suami-istri itu.

Rosé merasa terpojok saat ini. Entah kenapa dia merasa seperti orang yang paling bersalah.

"Jaehyun selamanya tidak akan pernah berubah. Perasaan dan hati nya sudah sejak lama milikku. Kedatanganmu hanya menjadi pemanis sementara saja, Rosé. Cepat atau lambat kau akan pergi dengan sendirinya." katanya lagi.

"Apa kau bilang? Apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri, Shin Jieun?" ucap Rosé tak mau kalah.

"Jaga bicara mu. Dasar wanita sombong tidak tahu sopan santun." ucap Jieun. "Aku heran kenapa Jaehyun masih mau bertahan hidup dengan wanita tak berpendidikan seperti mu." lanjutnya.

Rosé benar-benar marah dengan apa yang di katakan oleh Jieun. 

"Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau bersikap lebih dari ini. Yang seharusnya sadar diri itu adalah kau sendiri, Jieun. Kau tidak sopan karena mendekati suamiku secara terang-terangan. Dan kau juga tidak punya adab sebagai tamu di rumah ku. Aku bisa saja menyuruh suamiku untuk mengusirmu saat ini juga. Tolong jangan membuatku marah lebih dari ini."