BAB 06: DAMN YOU!

1.1K 204 26
                                    

~ Happy Reading ~







MY DOCTOR MY HUSBAND

Jeong Jaehyun si dokter muda penuh kharisma itu terbangun dari tidur lelapnya saat alarmnya berbunyi, menandakan ia harus segera bersiap untuk berangkat bekerja.

Pria itu menoleh kesamping ranjangnya dan mendapati istrinya sudah tidak ada disana. Jaehyun tidak akan berpikir macam-macam, karena dia tahu sang istri pasti tengah menyiapkan sarapan untuk mereka.

Tak membutuhkan waktu lama bagi Jaehyun untuk siap dengan kemeja kerjanya. Dirasa sudah cukup rapi, Jaehyun pun langsung keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.

"Sarapan pagi ini kau masak apa, Rosé-ssi?" Tanya Jaehyun ramah.

"Aku tidak masak sarapan. Aku hanya membuat sereal untukku sendiri, kalau kau mau kau bisa bikin sendiri." Jawab Rosé dengan ketus.

Senyuman di wajah Jaehyun mendadak menghilang. "Oh benarkah? Aku kira kau bangun pagi-pagi sekali untuk membuat sarapan dan bekal untukku."

"Aku tidak bisa memasak, kau tahu itu kan. Aku tidak mau membuat mu sakit perut setelah makan masakan ku. Lagipula sepertinya asisten mu itu juga selalu berinisiatif membawakan bekal makan siang untukmu."

"Aku rasa masakan mu cukup enak untuk orang yang tidak bisa memasak. Dan untuk asisten ku, dia tidak selalu membawakan bekal untuk ku. Aku selalu makan siang di kantin rumah sakit, walaupun aku harus rela membayar mahal untuk makanan tidak ada rasanya itu." ujar Jaehyun dengan nada pelan diakhir kalimatnya.

Rosé menoleh ke arah Jaehyun secara diam-diam. Wanita itu bisa melihat suaminya tengah sibuk menyiapkan roti panggang tanpa selai lalu kopi hitam pahit tanpa gula.

Rosé memang tidak begitu peduli dengan sarapan sehat. Tapi ia cukup paham kalau menu sarapan Jaehyun itu jauh dari kata sehat. Padahal suaminya itu dokter, kenapa untuk memenuhi gizi nya sendiri saja dia tidak tahu.

"Oh iya, aku minta kalau teman mu kemari dan menawari mu makanan dan minuman yang tidak baik untuk ibu hamil, kau harus berusaha menolaknya ya. Aku benar-benar khawatir saat kemarin melihat kau minum soda." ucap Jaehyun.

"Temanku tidak salah. Itu memang kemauan ku sendiri untuk minum soda." balas Rosé ketus.

Jaehyun menghela nafasnya, mencoba bersabar menghadapi sifat keras kepala Rosé lagi.

"Kalau untuk seteguk atau dua teguk aku masih bisa mentolerir, tapi kemarin kau minum hampir sekaleng penuh, Rosé. Dan itu benar-benar tidak baik untuk ibu hamil muda sepertimu."

Rosé menatap Jaehyun sebal. "Tidak usah terlalu khawatir. Buktinya aku baik-baik saja kan sekarang. Pagi ini aku juga tidak mual-mual seperti biasanya. Jadi biarkan saja kalau memang bayinya kuat."

Jaehyun memejamkan matanya menahan kesal. Sungguh, bicara dengan Rosé benar-benar harus menguras banyak tenaga dan emosi.

"Jangan diulangi lagi ya. Nanti aku bawakan banyak es krim dan minuman jeruk untukmu." ucap Jaehyun dengan senyuman lembutnya.

Rosé mendelik. Dia bahkan sudah berusaha membuat Jaehyun kesal, tapi suaminya itu kenapa tidak pernah marah. Seharusnya Jaehyun emosi setiap berhadapan dengan wanita keras kepala sepertinya.

"Oh iya, ini aku sudah buatkan rekening bank untukmu. Aku juga sudah mengisi saldo nya. Kalau kau mau belanja, kau bisa gunakan kartu ATM itu. Sekarang itu milikmu." ucap Jaehyun sambil menyerahkan buku tabungan beserta kartu ATM ke hadapan Rosé.

Rosé menatap buku dan kartu ATM itu dengan dalam. Lalu setelahnya menatap Jaehyun. "Apa ini tidak terlalu berlebihan? Kau sudah banyak sekali menolongku. Dan sekarang kau rela membagi penghasilanmu untuk menghidupi ku."

[4] MY DOCTOR MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang