Setelah mempertimbangkan semuanya dan mendapat masukan dari beberapa orang terdekat nya, akhirnya Raras yakin dengan jawabannya.
Sudah sekitar satu minggu Raras menggantungkan pertanyaan Genta, namun Raras sudah yakin bahwa hari ini adalah saat yang tepat.
Dilihatnya tanaman yang Genta kasih saat malam itu, sekarang tanaman itu sudah mulai tinggi tuntasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanaman itu tumbuh dengan baik, sepertinya Genta sangat paham tentang cara menanam tumbuhan dengan baik dan benar.
Raras memainkan ponselnya menghubungi Genta untuk bertemu siang ini di tempat yang sama saat Genta mengutarakan perasaannya.
Raras ta bisa ketemu malam ini?
Genteng bisa ras mau jam brp?
Raras jam mkn malem aja ya di kafe neo
Genteng oke siap mau gue jemput?
Raras ga ush ta
Genteng yudh gapapa padahal sedih
Raras udh deh ta nanti jga ketemu
Genteng iya jga ya see u raras
Raras hanya membaca pesan terakhir dari Genta tanpa berniat membalasnya lagi.
Raras cukup lama berdiam diri di depan cermin, dia memperhatikan penampilannya mulai dari rambut hingga sepatu yang dia kenakan.
Raras memejamkan matanya, kemudian menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya dia pergi untuk menemui Genta.
Perasaannya makin tidak karuan saat menginjakan kaki di tempat tersebut, jantungnya makin berdegup kencang bahkan mungkin orang yang berada didekatnya akan mendengar degup jantungnya.
Tepat di pojok, seorang Genta Bagaskara tengah duduk dan fokus memainkan ponselnya, Raras berjalan menghampiri Genta.
"Ta," panggilnya, seketika si pemilik nama menoleh kearahnya
Genta melongo, menatap Raras dari atas hingga bawah seketika senyum manisnya terlihat. Raras cantik banget hari ini, walaupun untuk Genta setiap hari Raras selalu cantik.
"Duduk ras, mau pesen apa?" ucapnya Genta berdiri ingin membantu menarik kursi untuk Raras duduk, namun Raras hanya menggelengkan kepalanya pertanda untuk tidak melakukan itu
"Minum aja."
"Minum apa?"
"Macchiato."
"Oke bentar ya," ucapnya lalu dia berjalan menjauh dari tempat duduknya
Genta kembali dengan membawa segelas macchiato pesanan Raras, lalu duduk dihadapannya masih dengan senyumnya yang tidak pernah luntur.