Aksa
Onlinesa
dimana?deket gawang bola
ga ada ah
Alesha mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Aksa.
"Ah itu dia ketemu"
"Eh tapi gimana ini, masa aku samperin duluan. Malu"
Alesha memandangi penampilan Aksa. Siang itu Aksa memakai sweater berwarna krem yang melekat menutupi seragam putih abunya.
"Gila cakep banget ya allah"
Aksa pun akhirnya menyadari keberadaan Alesha yang sedang memandanginya. Aksa tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Alesha.
"Ayo"
Mereka berdua jalan beriringan. Jantung Alesha berdetak tak karuan. Dia tidak menyangka bisa jalan disamping Aksa. Jika dilihat-lihat, tubuh Aksa sedikit lebih tinggi dari Alesha.
"Tadi kamu pelajaran apa aja sa?" Ucap Aksa memulai pembicaraan.
"Pjok sama Bahasa Inggris. Kamu?"
"MTK sama Sunda"
"Oh iya iya"
"Sa, tinggian kamu tau"
"Ah engga sama kita"
"Engga Aksa, tinggian kamu, tuh liat"
Ujar Alesha sambil mendekatkan dirinya dan menghadap Aksa untuk mengukur tingginya. Sadar apa yang dia lakukan, Alesha langsung membuang mukanya.
Sepanjang jalan, mereka terus saja berbincang hal-hal random.
"Eh sa, hujan nih. Mau neduh dulu ga?" Tanya Aksa.
"Ayo"
"Mau neduh dimana?"
"Itu tuh disitu aja, hujannya makin gede"
Mereka akhirnya berteduh di pangkas rambut yang sedang tutup lalu duduk di kursi. Situasinya saat itu sangat canggung. Kursi yang mereka duduki tidak terlalu besar, karena hujan begitu deras mereka harus duduk berdekatan supaya bajunya tidak basah terkena air hujan. Untuk memecah keheningan Aksa memulai pembicaraan.
"Sa, kita main tebak-tebakan yuk"
"Ayo"
"Menurut kamu, hujan berhenti jam berapa? Aku tebak jam 12.30"
"Kalau menurut aku, mungkin hujannya berhenti jam 12.35"
"Oh oke, beda 5 menit ya"
"Iya"
"Oh iya sa, waktu itu aku ada tugas bikin scrapbook. Tugas Ips, karena cover scrapbooknya polos, aku mau hias. Aku tempel foto kamu boleh?"
"Emangnya ga akan dimarahin guru?"
"Engga lah, lagian tujuan gurunya ngasih tugas bikin scrapbook itu supaya kita bikin rangkuman pelajaran IPS disitu. Jadi kaya rangkuman pribadi. Ga akan dicek sama gurunya ko, aman"
"Oh ya udah boleh deh"
Aksa mengeluarkan scrapbook dan foto Alesha yang sudah dicetak dari tasnya.
"Tempel dimana ya kata kamu?"
"Disini"
"Ya udah ini kamu lem fotonya"
Aksa memberikan lemnya pada Alesha. Melihat Alesha yang sedikit kesusahan Aksa membantu memegangi pinggiran fotonya.
"Bisa ga?"
"Bisa. Nih udah"
"Nah kan bagus. Jadi ga polos lagi covernya. Nanti aku tempel foto aku disampingnya. Terus kita tulis tulisan kita di bawah fotonya. Pasti lucu"
"Iya yaa"
"Sa kita foto yuk. Buat mengabadikan momen"
"Ayo"
Alesha mengeluarkan handphonenya dari saku lalu mereka berdua pun berfoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan selalu menyimpan banyak kenangan di memori masing-masing orang. Begitu juga dengan dua atma yang dipertemukan secara tidak sengaja. Sepasang manusia yang saling menghibur dan melengkapi satu sama lain. "Aku menjadikanmu rumah, tempatku pulang...