Sudah lama sekali sejak terakhir kali Alesha memgirim pesan kepada Aksa. Alesha sudah tidak menangisi Aksa lagi. Dia sudah terbiasa menjalani hari tanpa kehadiran Aksa. Mau bagaimanapun hidup tetap berjalan. Tidak mungkin Alesha terus saja bersedih. Dia bisa tanpa Aksa.
Karena hari ini hari Sabtu, selepas shalat Subuh, Alesha kembali tidur dan baru bangun pukul 9 pagi. Dengan mata yang masih tertutup Alesha berusaha mencari keberadaan ponselnya untuk mengecek Whatsapp sebentar, karena ada pesan masuk.
"Aksa bikin sw apa lagi ini aduh. Mau buka tapi males liatnya, pasti post cewenya lagi"
Meskipun begitu, Alesha tetap membuka status Aksa. Dia sangat terkejut saat melihat status Aksa. Aksa tidak memposting pacarnya. Dia memposting video berisi foto dirinya dengan caption permintaan maaf.
hai apa kabar?? aku cuma mau bilang maaf, maaf udah nyakitin perasaan kamu, maaf kalo aku selama sama kamu selalu ngebuat kamu sakit hati ataupun yang lain. aku beruntung bisa ketemu kamu, walaupun kita ga bisa bersatu aku tetep beruntung banget bisa ketemu kamu. aku harap kamu bakal dapet cowo yang lebih dari aku, dan cowo itu bisa ngebuat kamu ngerasa bahagia dari bahagia kamu sebelumnya.
Begitu isi caption yang tertulis disana. Pertahanan Alesha selama ini untuk tidak menangisi Aksa lagi runtuh seketika. Alesha kembali menangis. Lagi-lagi itu karena Aksa.
"Gimana aku bisa benci sama kamu sa? Sampai akhir kamu bersikap baik sama aku. Maaf, tapi aku belum bisa lepasin kamu. Bohong kalau aku baik-baik aja tanpa kamu. Bohong kalau aku udah lupain kamu. Bahkan sampai sekarang, aku masih berharap kamu balik lagi ke aku. Makasih udah buat aku jadi perempuan paling bahagia waktu itu. Makasih udah memperlakukan aku dengan baik. I still love you, Aksa"
Setelahnya Alesha mencari scrapbook dan beberapa foto mereka berdua yang sudah dicetak, lalu memasukkannya ke sebuah kotak kecil. Sebelum menutup kotaknya, Alesha membaca ulang isi scrapbooknya, dan memandangi foto-foto itu. Alesha memasukkan kembali scrapbook dan fotonya, lalu menutup kotak itu. Dia ingin menyimpan semua kenangan yang tersisa. Kenangan yang tidak dapat diulang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionHujan selalu menyimpan banyak kenangan di memori masing-masing orang. Begitu juga dengan dua atma yang dipertemukan secara tidak sengaja. Sepasang manusia yang saling menghibur dan melengkapi satu sama lain. "Aku menjadikanmu rumah, tempatku pulang...